Kabur

336K 32K 1.2K
                                    

Malam harinya Alisa telah mengambil keputusan, ia akan ikut kabur dari pesantren

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam harinya Alisa telah mengambil keputusan, ia akan ikut kabur dari pesantren. Sebenarnya hatinya sedikit berat, tapi Alisa juga tidak bisa terus di sana, kehidupan pesantren jauh berbeda dengan gaya hidupnya.

Alisa menunggu sampai keadaan cukup aman, jam sepuluh malam Alisa mengendap-endap menuju tempat yang sudah dijanjikan, ia hanya membawa tas kecilnya saja.

“Bagaimana, di sana aman?”

“Aman.”

Alisa tersentak kaget saat hampir saja  ketahuan, ia segera bersembunyi menunggu santri yang tengah berpatroli itu pergi.

Astaga, gue kayak maling saja. Batin Alisa.

“Al, Alisa.”

Alisa melihat Reno yang tengah menunggunya, ia kemudian segera menghampirinya.

“Gua kira lo gak akan ikut?”

“Gak usah banyak ngomong, ayo buruan!” balas Alisa, datar.

“Lo ikutin gua, awas jangan sampai ketahuan!”

“Hemm.”

Reno berjalan mendahului Alisa, mereka keluar dari pesantren lewat jalan belakang, memang di sana jarang ada yang berjaga, hanya saja suasananya sangat gelap, pas keluar juga tidak langsung jalan raya, melainkan semak belukar yang cukup menjadi tantangan.

“Lo mau ngajak gue kabur apa mau nyiksa gue sih!” kesal Alisa karena tubuhnya jadi gatal-gatal.

“Selow, ini jalan terbaik kalo mau lolos.”

Sekitar dua puluh menit, akhirnya mereka sampai di jalan raya yang cukup jauh dari kawasan pesantren.

“Dari sini ke Jakarta naik apa?” tanya Alisa.

Alisa memang bingung bagaimana caranya sampai di Jakarta, ia tidak tahu wilayah sana walaupun pesantren itu milik kakeknya.

“Naik bus, entar di depan ada halte.”

“Ohh,” sahut Alisa. “By the way, lo sendiri mau ke mana?”

“Sama, ke Jakarta.”

Alisa menatap Reno menilai penampilannya dari atas sampai bawah, hal itu justru membuat Reno salah tingkah.

“Pantesan.”

“Pantesan apa” tanya Reno.

“Berandalan!”

“Shitt!,” umpat Reno, ia tidak percaya Alisa mengucapkannya dengan sangat santai.

Cewek bar-bar. Batin Reno.

Karena searah, akhirnya Alisa dan Reno berangkat bersama, Alisa tengah berpikir bagaimana cara menemui atau menghubungi Revan agar nanti menjemputnya, andai saja ponselnya tidak disita mungkin pelariannya akan lebih mudah.

Suami Rahasia✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang