"Alis, bangun Alis!"
Dor...dor...dor...dor.
Alisa semakin menutup telinganya dengan bantal, gendang telinganya seakan mau pecah mendengar bundanya tidak berhenti menggedor-gedor pintu kamarnya.
Kenapa suara bundanya seperti toa, sih? Kenapa tidak sehalus suara Selena Gomez?"Alis masih ngantuk, Bun!" teriak Alisa tidak kalah keras.
"Ya Allah, Alis, kamu itu cewek, tidur kok kayak kebo?!"
"Alis manusia, bukan kebo!" balas Alisa tak terima.
Bunda Naya hanya bisa menepuk keningnya, antara gemas dan ingin nampol, kenapa ia bisa punya anak seperti ini?
"Alis, bangun! Atau Ayah sita mobil kamu?!"
Alisa langsung terlonjak, jangan sampai Si Mody disita, Alisa tidak bisa hidup tanpa Si Mody, Pemirsa!
"Alis bangun kok Yah, jangan kurung Si Mody, entar dia cacingan," teriak Alisa dari dalam.
Alisa segera melakukan ritual paginya, cukup sepuluh menit dan ia sudah siap, Alisa hanya mengenakan celana pendek dan kaos putih polos.
"Pagi Ayah, pagi Bunda," sapa Alisa dengan senyum manisnya.
"Cepat amat, kamu mandi gak sih Lis?" tanya Bunda Naya, heran.
"Alis, Bun, bukan Lis, entar disangka Lilis," ralat Alisa, "ya mandilah Bun."
Ayah Adam hanya bisa menggelengkan kepala dengan tingkah putri semata wayangnya ini, lihat saja, mereka bahkan belum makan karena menunggu sang tuan putri, yang ditunggu malah menyerobot makan lebih dulu.
"Alis, memangnya tidak ada celana lain Al? Ayah kan sudah bilang, kalau kamu belum bisa menutup aurat, setidaknya berpakaian yang lebih sopan," tegur Ayah Adam menasihati.
"Ada, tapi Alis pengen pakek ini Yah, kan mubazir kalo gak dipake, lagian Alis gak ke kampus kok," balasnya santai.
"Walau hanya di rumah, tapi kan yang tinggal di sini bukan hanya Ayah saja Al," tegas Ayah Adam, sementara Alisa yang menjadi tersangka hanya mengangguk-anggukan kepalanya saja.
"Bukannya kamu ada kelas hari ini?" tanya Bunda Naya mengalihkan pembicaraan, takut-takut terjadi perang dunia yang kesekian kalinya antara suami dan putrinya.
"Males Bun, dosennya galak, masa Alis dihukum terus cuma gara-gara ketiduran?" jawab Alisa mencebik kesal.
Ya jelas lah di hukum, itu karena kesalahannya sendiri, bukannya mendengar penjelasan dosen, Alisa malah enak-enakan tidur.
"Kamu anak siapa sih, Alis? Kok jadi cewek gini amat? Perasaan, Bunda dulu gak kayak kamu deh Al," heran Bunda Naya.
"Ya anak Bunda lah, kan yang brojolin juga Bunda."
Centong nasi hampir saja melayang setelah Bunda Naya mendengar jawaban Alisa, untung saja sang kepala keluaga segera merelai.
Setelah sarapan, Alisa kembali memberondong ayah dan bundanya dengan berbagai pertanyaan, ia kesal karena kemarin ditinggal begitu saja, kalau diberi uang jajan lebih ya tidak masalah, sedangkan ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Suami Rahasia✓
RomanceBagaimana ceritanya jika sang ayah menikahkan Alisa tanpa sepengetahuannya? Shock? Jelas! Masa tiba-tiba saja punya suami? > Ali & Alisa namanya, dua orang dengan karakter yang berbeda. Yang satu dingin, yang satu pecicilan. Yang satu berwibawa, ya...