Belajar Berbenar

340K 37.5K 4.9K
                                    

“Gus Ali?”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Gus Ali?”

Alisa cukup terkejut saat mendengar jika Gus Ali lah yang menolongnya, apa itu berarti orang yang berkelahi tadi itu Gus Ali?

Alisa memang tidak tahu karena ia tidak melihatnya, ia langsung ditarik Gus Haikal saat seseorang meninju laki-laki yang hendak menciumnya.

Alisa termenung, kenapa Gus Ali selalu hadir di setiap momen dalam hidupnya? Seakan semesta menginginkan mereka terus bersama.

“Kamu temui Gus Ali gih! Bilang terima kasih sama dia.”

“Jadi Mas ke sini bareng Gus Ali?” tanya Alisa, kenapa otak Si Alis selalu lemot?

“Iya, Gus Ali kan dewan santri, dia pasti ikut terlibat jika ada santri yang kabur,” jawab Gus Haikal menyindir.

Alisa berdecak tidak suka. “Gak usah nyindir-nyindir juga kali, Alis sadar diri kok.”

“Baguslah kalau sadar, kamu memang harus tobat, kalau perlu sekalian diruqiah lagi,” balas Gus Haikal menahan tawa, ia teringat kejadian Gus Ali yang salah sasaran.

“Anjim, dikira Alis ketempelan setan!”

Pletak.

Gus Haikal menyentil kening Alisa cukup keras, siapa suruh berkata kasar.

“Mas semakin yakin, kamu memang perlu diruqiah Al,” decak Gus Haikal, kesal. “Cepat sana temui Gus Ali!”

Alisa turun dari ranjang dan berjalan menuju ruang keluarga, menurut masnya, Gus Ali ada di sana.

Ternyata memang benar, Gus Ali tengah menyandarkan tubuhnya di kursi sambil memejamkan mata.

Tidur kah? Batin Alisa.

Alisa duduk di samping Gus Ali, ia menatap Gus Ali lekat, tangannya terangkat hendak menyentuh wajah Gus Ali yang terdapat lebam, tapi hal itu urung Alisa lakukan karena merasa tidak sopan, bagaimana pun juga Alisa cukup sadar diri jika Gus Ali itu bukan orang biasa.

Jangan Al, jangan disentuh, entar lo ditempeleng! Batin Alisa.

“Jangan tatap saya seperti itu, nanti kamu terpesona,” ucap Gus Ali tiba-tiba, hal itu membuat Alisa salah tingkah.

“Eh Gus, itu emm ... enggak kok,” kilah Alisa, gelagapan.

“Jangan pernah terpesona dengan saya, sebelum kamu lepas dari pasangan harammu itu.”

Suami Rahasia✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang