“Revan, Alis kangen,” rajuk Alisa dengan manja.
Revan terkekeh kecil dan melepaskan pelukan mereka, ia sadar diri sekarang sedang di mana, Alisa saja yang main sosor.
“Aku juga kangen kamu, Al” balasnya lembut.
Revan mengacak khimar Alisa dan menanyakan kabarnya, jujur saja Revan pangling dengan penampilan kekasihnya yang lumayan tertutup.
“Cantik banget sih, pacar siapa sih ini?” tanya Revan mencubit pipi Alisa, gemas.
“Pacarnya kamulah, pakek nanya lagi!”
Revan membawa Alisa agak menjauh, ia tidak nyaman dengan pandangan orang-orang, tapi kenapa kekasihnya ini biasa saja? Padahal pandangan Kang Santri yang berjaga di gerbang sangat menusuk.
“Mau ke mana kamu?” tanya Kang Santri saat mereka menjauh.
“Ke depan,” balas Alisa santai.
“Tidak boleh! Ini pesantren, jangan seenaknya keluar masuk gitu saja, apalagi dengan laki-laki yang bukan makhrom kamu!” larangnya keras.
Jangan tanya kang santri tahu dari mana kalau Revan bukan makhrom Alisa, orang tadi mereka sebut-sebut kata pacar terus.
“Astaga, gitu aja ribet. Cuma bentar doang Kang, lagian kalo dia mau jengukin Alis apa salahnya, sih? Yang lain aja pada boleh, masa Alis engga?”
“Tetap tidak boleh!”
“Bro, tenang saja, bentar lagi gadis di samping saya ini bakal jadi makhrom saya, kok,” ujar Revan tenang, membuat Alisa cukup terkejut.
“Ini peraturan pesantren! Kamu sekarang kembali, atau saya laporkan dewan santri!” ancam Kang santri tertuju pada Alisa.
Alisa memutar bola matanya jengah, sudah dibilang kalau pesantren itu memang tidak cocok untuk seorang Alisa.
“Gue gak pacaran sama santri sini, apa hak lo larang-larang gue?! Ini hidup gue, jadi gak usah ikut campur!” geram Alisa.
Alisa sudah berusaha menjaga sopan santunnya, ia berusaha berbicara dengan ramah, tetapi lama-lama kesabarannya habis juga.
Alisa merasa hubungannya dengan Revan tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan dia di pesantren, kenapa harus ikut campur juga? Apa salahnya jika pacarnya ingin menjenguk? Itu kan hak setiap pribadi.
“Sudah Alis, jangan marah-marah. Itu tanduknya sudah pada keluar loh,” kelakar Revan mencairkan suasana.
Alisa menatap Revan tidak terima, memangnya ini sinetron?
“Hahaha sudah yuk ah, aku pegal nih dari tadi berdiri terus.”
Revan menggenggam tangan Alisa dan membawanya pergi, Alisa tidak memedulikan tatapan orang-orang bahkan teriakan Kang Santri yang menyuruhnya kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suami Rahasia✓
RomanceBagaimana ceritanya jika sang ayah menikahkan Alisa tanpa sepengetahuannya? Shock? Jelas! Masa tiba-tiba saja punya suami? > Ali & Alisa namanya, dua orang dengan karakter yang berbeda. Yang satu dingin, yang satu pecicilan. Yang satu berwibawa, ya...