Genjatan Senjata

378K 36.3K 20.8K
                                    

"Kok, Mas Ali gak sentuh gue yah? Kalo pengantin kan harus nya making love, tapi kok Mas Ali gak pernah ngajak sih? Apa gue nya yang gak peka? Ahhh, padahal gue kan juga pengen," ucap Alisa sambil mengetuk-ngetuk meja rias di kamar nya dan Gus Ali.

"Apa jangan-jangan ... burung nya Mas Ali gak hidup, lagi?" tebak Alisa dengan tidak tahu dirinya.

Alisa berteriak heboh dengan pemikiran nya sendiri, kenapa Si Alis selalu berpikir negatif, sih?

"Nooo. Oh Tuhan, jangan sampai burungnya Mas Ali lepek, gue juga wanita normal, ya kali gue jadi perawan terus?" ucap Alisa absurd.

Alisa mondar mandir tidak jelas, telunjuk nya ia simpan di dagu seakan tengah berpikir, padahal Si Alis bukanlah pemikir yang ulung.

"Pokoknya malam ini gue harus genjatan senjata! Tapi caranya gimana?"

Lama berpikir, Alisa akhirnya menyerah, ia memilih untuk bertanya pada sahabat nya, lebih tepat nya sahabat Revan, sampai sekarang mereka memang tetap berteman baik, bahkan saat resepsi pernikahan nya pun mereka datang.

Kan sudah dibilang, jika sebelum tinggal di Pesantren Alisa itu tidak punya teman perempuan, yang menjadi teman nya itu ya teman nya Almarhum Revan, mantan kekasih nya.

Ya kali Alisa tanya gituan sama Mia, Fahira dan Zara?

"Hallo Al, pa'an sih? Gue lagi tidur nih!"

"Anj*r, lo masih tidur? Salam dulu kali Zal!"

"Alah, lo juga kagak salam!"

"Lah iya yah, sorry gue lupa, hehe. Assalamu'alaikum, Rizal."

"Wa'alaikumsalam, apa'an sih? Tumben telpon gue?"

"Gue mau minta saran lo, Zal."

"Saran apaan? Tenang, gue sahabat terbaik lo, jadi gue pasti kasih lo saran terbaik."

"Cara ajakin cowok buat making love gimana, sih? Lo kan sange, pasti pengalaman nya kan banyak."

"Anjir, lo frontal banget! Ngapain lo tanya gituan? Lo mau cari om-om?"

"Ya engga lah bego. Gue mau rayu suami gue, tapi kan gue gak berpengalaman."

"Emangnya suami lo belum nyentuh lo?"

"Nyentuh lebih yang belum, masa dia gak tertarik sama gue sih? Padahal gue kan cantik."

"Hahaha, pede amat lo. Eh, apa jangan-jangan burung laki lo gak berfungsi?"

"Mas Ali itu laki normal!"

"Haha, maaf-maaf. Gue canda doang, tapi lo udah pernah ngajakin gak sebelum nya?"

"Engga."

"Kok gue mikirnya lo yang gak peka, yah? Lo kan agak telmi gitu Al. Masa aja sekelas Gus Ali gak punya hasrat? Gue aja yang masih muda pengen mulu tiap malem."

"Mungkin aja sih, udah ah cepet kasih tau caranya! Gue udah gak tahan nih, masa perawan terus sih!"

"Anjir, lo mesum juga ternyata Al. Sama gue aja sini, mau kagak?"

"Gak sudi!"

Rizal akhirnya memberikan saran untuk Alisa, entah itu saran yang benar atau justru sebalik nya, yang pasti Alisa akan mencoba nya nanti malam.

"Kalo laki lo belum on juga, lo harus segera bawa dia ke spesialis kejiwaan Al."

"Lah, kok ke kejiwa'an? Gue kira kalo burung nya gak idup, harus dibawa ke Spesialis Penyakit Dalam."

"Elo kan bukan cowok Al, kalo burung cowok lemes mulu itu berarti ada yang salah dengan jiwa nya si pemilik, jadi harus di bawa ke Sp.KJ."

"Oh, gitu yah. Okelah kalau begitu."

Suami Rahasia✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang