Diawasi Gus Ali?!

346K 39.8K 7.6K
                                    

Sore ini Alisa bersama empat orang lainnya tengah berdiri di tengah lapangan, mereka kini menjadi tontonan santri-santri lainnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sore ini Alisa bersama empat orang lainnya tengah berdiri di tengah lapangan, mereka kini menjadi tontonan santri-santri lainnya. Sudah dibilang jika setiap tindakan itu ada konsekuensinya, dan sekarang adalah saat di mana mereka akan mempertanggung jawab kan perbuatan mereka.

Alisa harus bersyukur karena ia tidak akan dieksekusi sendiri, ada dua pasang santri yang juga ketahuan pacaran, yang satu terpergok tengah berduaan dan satunya lagi ketahuan berkirim surat. Jika dilihat dari ekspresi mereka, maka Alisalah yang terlihat paling santai, dia tidak terlihat ketakutan bahkan menyesal, padahal dua santri perempuan lainnya sudah menangis, antara ketakutan dan juga malu.

Tidak lama setelahnya enam orang dewan santri datang, tiga laki-laki dan tiga perempuan, hanya Ustazah Sarah dan Gus Ali yang Alisa ketahui namanya.

Alisa cukup merinding melihat wajah Gus Ali yang terkesan lebih dingin dari sebelumnya, otot rahangnya yang mengeras membuktikan beliau tengah menahan emosi, tatapannya begitu tajam. Seketika para santri terdiam, aura Gus Ali membuat siapa pun segan dan ketakutan, aura intimidasi dapat dirasakan oleh siapa pun, termasuk Alisa.

“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.”

“Wa ‘alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.”

Di depan sana, Gus Ali berdiri dengan tegap.

“Seperti yang kalian ketahui, jika setiap hal yang kalian lakukan pasti akan ada konsekuensinya, aturan dibuat untuk dipatuhi bukan untuk dilanggar. Sudah saya tekankan dari awal saat kalian memutuskan untuk mondok di sini, bahwa saat itu pula kalian adalah tanggung jawab kami, selama kalian tinggal di sini, kalian terikat penuh baik ketika di lingkungan ataupun di luar lingkungan pesantren.”

Gus Ali terdiam sebentar, ia melihat ke arah di mana lima orang santri tengah berdiri beberapa meter di sampingnya.

“Dan hari ini saya mendapatkan kabar bahwa ada lima orang santri yang telah melanggar aturan yang kami tetapkan, mereka terpergok tengah berkhalwat bahkan memiliki hubungan yang jelas dilarang oleh agama. Maka sore ini, sebagai konsekuensi  mereka akan mendapatkan takjir atau hukuman seperti yang sudah ditetapkan, hal ini dilakukan sebagai efek jera dan peringatan untuk santri lainnya!”

Ustaz Malik yang merupakan ketua keamanan dewan santri kemudian menjelaskan hukuman apa yang akan mereka terima, dan hukumannya adalah bahwa yang laki-laki akan digunduli dan perempuan akan disiram, untung saja airnya air biasa bukan air comberan.

Kayak mau nikah aja pakek dimandi ‘in segala, baru tahu gue hukuman di pesantren ternyata kayak gini. Batin Alisa.

Gus Ali memalingkan wajahnya saat Alisa mulai disiram oleh Sarah, entah kebetulan atau memang sengaja Sarah yang ingin mengeksekusi Alisa.

“Kenapa gak sekalian pakek bunga aja, sih? Biar kayak siraman gitu loh,” ucap Alisa dengan santainya.

Sarah sampai melongo mendengar ucapan Alisa, kenapa Alisa tidak merasa malu sedikit pun?

Suami Rahasia✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang