BAB 4

2.4K 139 2
                                    

"Dooorrr!!!" Kanaya di kagetkan oleh Gibran padahal Naya sedang bersembunyi mengendap di samping rak buku agar tak terlihat Arga. Namun sial. Naya di kagetkan oleh Gibran. yang mana membuat Naya tersentak kaget dan menjatuhkan beberapa buku di Rak itu.

"Aaaaaaa........ " jerit Naya

"wahahahaha....... dasar bodoh! sedang apa kau ini hah!" kata Gibran sambil memperhatikan Naya yang menatapnya sambil memegang dadanya.

"Kau.. kenapa kau mengagetkanku huh...!!" ucap Naya menatap tajam Gibran lalu melemparkan salah satu buku

"aaww.. gadis gila, kenapa kau melemparku!" kata Gibran mengaduh karena lemparan Naya tepat mengenai dahinya.

tanpa mengurusi Gibran yang masih mengoceh Naya lalu memunguti buku buku itu dan meletakannya di tempat semula. namun ada 3 buku yang sampul plastiknya robek, karena keributan mereka membuat penjaga toko menatap tajam kearah mereka.

"Buku rusak berarti membeli!!" kata penjaga Toko itu dengan galak sambil bertelak pinggang. Tatapannya terpaku pada Naya. Gadis yang sedang membereskan buku buku yang kacau itu.

Naya pun seketika terpaku dan sedikit takut bagaimana ini. ia tak membawa uang sedikitpun karena di gugupi oleh Gibran tadi saat berangkat.

"Tapi ini tidak rusak hanya sampul plastiknya saja kak yang sedikit sobek" elak Naya.

"makanya kalau tidak punya uang tidak usah membuat keributan!! bikin susah saja" kata penjaga lainnya.

Gibran yang tak trima gadis yang bersamanya itu di tindas orang lain pun maju didepan Naya sambil menatap tajam pada petugas itu.

"hei kenapa kalian kasar!! hanya buku seperti ini saja kalian begitu marah! menjijikan sekali. aku yang akan membayarnya. katakan saja brapa semuanya" kata Gibran bersungut

Gibran pun menyelesaikan pembayarannya. dan tanpa mereka sadari sepasang mata telah memperhatikan mereka siapa lagi jika bukan Arga.

Arga tak bisa menahan senyumnya melihat Gadis dengan tatapan mata yang begitu teduh itu.

"Cantik sekali..." kata Arga.

setelah menyelesaikan urusannya Gibran dan Naya pun beranjak keluar dengan guratan kekesalam yang masih menghiasi wajah cantik Naya.

"ckk.. lihatlah wajahmu!. jelek sekali" kata Gibran yang melihat Naya mengerucutkan bibirnya

"ini semua karenamu!! aku tidak mau lagi mengantarkanmu esok hari" kata Naya

"aaaiihh.. ketus sekali.. aku ini lebih tua dari mu lo.. tidak baik berbicara seperti itu pada kakakmu!" kata Gibran sambil menatap wajah Naya

"Huh!!!! kakak apanya!!" kesal dengan tingkah Gibran. Naya pun pergi begitu saja dengan berjalan kaki meninggalkan Gibra begitu saja

"Heii!!! tunggu. mau kemana kau!" teriak Gibran menyusul Naya dengan mengendarai motor sport nya

Arga terus memperhatikan kedua orang itu dengan senyuman di bibirnya.

"Ahh.. ternyata kakak beradik" batin Arga.

*******

dua hari belalu dengan Naya yang masih kesal dengan Gibran karena selalu mengganggunya

kali ini Naya sedang berjalan ke indomart untuk membeli keperluannya. karena indomart dekat dengan rumahnya ia pun pergi tanpa wajah samarannya. hanya menggunakan masker dan topi untuk menutupi wajahnya.

namun saat ditengah jalan ia melihat keributan dan merasa pernah melihat mobil yang familiar baginya, ia pun menghampiri kerumunan itu dengan tergesa gesa, matanya membulat melihat mobil Porshce putih yang dikenalinya dengan seorang pemuda tampan tampak tak sadarkan diri didalam sana.

KANAYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang