"aku ikut bahagia dengan pilihanmu" kata Naya ketika bersama Gibran keduanya sedang meminum teh di halaman rumah Naya sambil melihat Angkasa yang sedang bersepeda dihalaman itu
"Aku tak menyangka jika seperti ini, aku menikah dengan gadis menjengkelkan itu" jawab gibran dengan senyumanya
"Sella menungguku, bahkan saat aku tak pasti akan datang, dia menantiku bahkan saat aku tak ingin menemuinya. Dia tetap mencintaiku disaat aku berkata aku tak mungkin bersamanya, dia begitu keras kepala aku heran bagaimana ada orang sekeras batu seperti dia" kekeh Gibran
"Dia menunggu hampir 7 tahun jika kau lupa.." kata Naya lagi.. yah benar 2 hari lagi Gibran dan Sella akan menikah di Indonesia. orang tua Gibran dan Sella sudah sama-sama setuju,
Gibran mengulur pernikahanya hanya ingin memastikan Naya hidup dengan baik. ia tak ingin menikah karena ingin menemani Naya. namun desakan Naya membuatnya luluh. ia tak mau dikasihani. ia memiliki kehidupan sendiri begitu pula Gibran juga harus memiliki kehidupan yang baik pula. bagi Naya adanya Angkasa sudah lebih dari cukup. jangan lupakan Satya dan Hamid mereka juga sudah menikah dan bahagia dengan keluarga masing-masing.
Naya tak bisa datang ke pesta itu, hal itu tak mungkin ia lakukan.. karena Ia takut akan bertemu dengan orang tak tak ingin ia temui saat ini siapa lagi jika bukan Arga.
Melihat tumbuh kembang Angkasa tanpa seorang ayah kandung membuat Naya tercekik kenyataan.
tapi dia bisa apa.. Arga yang membuatnya pergi, bahkan Arga juga sudah memiliki keluarga sendiri. Jika dikatakan Cinta tentu Naya masih mencintai Arga. tapi jika ada yang namanya Kecewa, maka itu yang Naya rasakan selama ini.**********
saat ini Naya sedang bersama putranya dan sedang menonton kartun kesukaan Angkasa.. Siang tadi Naya dipanggil kesekolah Angkasa karena Angkasa ribut dengan kakak kelasnya.. Angkasa menendang kepala dari kakak kelasnya hingga salah satu dari mereka mimisan.
postur tubuh Angkasa tinggi dari pada anak seusianya. tatapan matanya tajam dengan garis wajah yang tegas berwibawa.. persis seperti Arga.
Naya ingin menanyakan hal itu secara jelas kepada Angkasa saat ini.
"Mam.. Apa Angkasa bisa bertemu Daddy?" tanya Angkasa sambil menaruh kepalanya di paha Naya
Dengan telaten Naya mengelus kepala Angkasa..
"Mam.. Angkasa nakal ya sampai Daddy tidak mau menemui Angkasa" oceh anak itu.. seketika rasanya udara di ruangan itu habis.. oksigen tak cukup untuk Naya hirup.
"Mam.. kenapa diam.. Angkasa salah bicara ya" kata Angkasa lagi sambil mendongak melihat wajah Naya.
"Angkasa kan sudah ada Ayah.. apa Ayah nakal?" tanya Naya sambil menahan sesak didadanya.
"Ayah baik.. sangat Baik Angkasa sayang Ayah.. tapi apa tidak bisa Angkasa bertemu Daddy sekali saja.. setelah itu Angkasa janji tidak akan bertanya tentang Daddy lagi" ucap Angkasa sambil diiringi dengan mata yang berkaca-kaca.
"Apa ada yang mengerjaimu di sekolah?" tanya Naya berusaha mengalihkan pembicaraan
"Ya.. mereka kakak kelas 6 tadi itu, mereka berkata Ayah bukan Daddy karena kami tidak mirip. dan Angkasa anak Haram dan mengatai Mami wanita jahat" Kata Angkasa lagi. seakan dunia Naya berhenti saat itu juga tentu ia marah jika ada yang mengatainya begitu
"angkasa tidak terima jika Mami dihina seperti itu jadi Angkasa memberi mereka pelajaran, Apa Angkasa salah? tapi tadi Angkasa lihat Mami dimarahi kepala sekolah dan orang tua kakak kelas Angkasa.. Maafkan Angkasa Mam.."
"Angkasa mau mengadu ke Ayah.. biar Ayah yang menghukum orang tua itu, Ayah bilang jika ada yang mengganggu Angkasa dan Mami, Angkasa harus bilang ke Ayah mereka sudah keterlaluan" ucap Angkasa menggebu-gebu sambil mengeluarkan ponsel dari saku nya namun ditahan oleh Naya.

KAMU SEDANG MEMBACA
KANAYA
Romancemenceritakan tentang gadis cantik bernama Kanaya Shakilla, gadis cantik yang duduk di kelas 3 SMA favorit di kota Jakarta. Namun ia harus menutupi paras cantiknya dengan balutan pakaian dan kacamata culun yang ia kenakan sejak SMP, ibunya sendirila...