BAB 20

2.1K 111 0
                                    

Kini Arga sedang berada di ruangannya, Setelah jamuan binis tadi pikiran Arga seakan melayang. Arga terus memikirkan Naya, gajis itulah yang menolongnya ketika kecelakaan. ia mengingat dengan jelas bagaimana gadis itu menyembunyikan wajahnya tak kala itu dan buru buru pergi. sejak saat itu Arga benar benar mencarinya. Arga pergi ke toko buku ketika ia pertama bertemu dengan Naya. tak jarang ia juga datang ke tempet ia kecelakaan dulu. namun sama sekali ia tak pernah menemukan Naya lagi,

"Kenapa kau datang begitu terlambat.. kenapa baru sekarang ketika aku sudah memiliki wanita lain dan bahkan akan memiliki anak.." batin Arga memandang sendu kaca besar di ruangannya yang tembus dengan pemandangan indah kota itu.

"Apa kau juga mengingatnya, dan kau pura-pura lupa.. tapi kenapa begitu..." kata Arga.

saat ini Arga sangat bimbang, satu sisi ia terlanjur akan memiliki Anak dari Mika. ia terlanjur menaruh hati pada Mika, tapi satu sisi ia menemukan Naya, gadis yang membuatnya gila saat itu.

Arga mengingat tingkah laku Naya, tak jarang gadis itu memang membuatnya kesal dengan kekeras kepalaannya. Namun ketika mengingat tatapan sendu yang berulang kali ia dapatkan dari gadis manis itu membuat hatinya bergetar.

tak diragukan jika dibandingkan Mika. Naya jelas jauh lebih dari segalanya, Naya seorang dokter dan ahli bedah di usianya yang begitu muda sedangkan Mika, seorang model yang selalu bertopang pada Arga dan mika selalu manja pada Arga, dari wajah dan penampilan jelas Naya lebih berwibawa dan wajahnya cantik juga tatapan yang bening juga teduh itulah yang membuat Naya begitu mengagumkan meskipun Naya jarang sekali menggunakan make up dan juga pakaian yang di gunakan Naya juga sangat sederhana,  berbanding terbalik dengan Mika yang selalu ditempeli dengan barang branded dan dengan make up tebal.

Perlahan Arga menyadarkan pikirannya. ketika hari sudah sore. Arga segera buru-buru pulang. ia merasakan ada yang menunggunya di rumah, ia memiliki 2 wanita yang kimi tinggal bersamanya.

pukul 7 malam. Arga sedang berada di ruang tengah sedang bersantai bersama asistennya membahas proyek besar dengan begitu santai ditemani teh dan camilan.

"Aduhh.. sudah malam.. Gibran pasti sangat kesal.." gerutu Naya yang tanpa disadari dia terlambat karena harus memasak makan malam terlebih dahulu tadi setelah pulang kerja. dan buru-buru Naya berberes diri, bahkan dirinya saja tidak istirahat sama sekali, dan setelah rapi ia buru buru saja menuruni tangga

Naya dengan cepat menuruni tangga hingga ia tak melihat 2 orang yang sedang memperhatikannya, ditengah tangga ia menerima telefon dari Gibran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Naya dengan cepat menuruni tangga hingga ia tak melihat 2 orang yang sedang memperhatikannya, ditengah tangga ia menerima telefon dari Gibran

"Iya sebentar!!! astaga!" kata Naya kesal. setelah menutup telefon Naya segera pergi berlari, keluar rumah, namun beberapa saat kemudian ia berlari lagi kedalam karena kunci mobilnya tertinggal.

"astagaa.. astagaa.. bodohnya akuu" kata Naya sambil berlari larian dan menepuk kepalanya sambil memegang kunci.. tingkah konyolnya itu menarik perhatian Arga dan asistennya

KANAYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang