"dokter Baru?"
"Tidak mengenalku?"
"berani membentak ku?"
"Waah... nyalimu besar sekali dokter!"
kata Arga berulang terdengar ketika Naya sedang memeriksa Mika, Naya tak menghiraukannya, Naya masih sibuk dengan pekerjaannya, dan setelah memastikan Keadaan Mika yang sudah sadar dan mengatur infusnya, Naya pun berkata pada Arga
"Kondisi pasien sudah stabil, namun untuk pemulihan pasien akan tinggal beberapa hari hingga luka di pelipisnya mengering" kata Naya profesional pada Arga dan 1 orang di samping Arga yang tak lain adlah asisten Arga. Naya tak mau mendengarkan kata-kata Arga sebelumnya.
"Kau tak mendengarku tadi bicara apa?" tanya Arga meninggi menatap Tajam Naya yang sedang merapihkan stetoskopnya
"Pelankan suara anda Tuan! pasien butuh ketenangan!" kata Naya tanpa melihat sosok Arga disana.
"waahh hebat sekali baru pertama kali dokter disini berlaku kurang ajar padaku!" Kata Arga kembali.
Naya yang kini sedang merapihkan beberapa suntikan dan obat obatan di dalam lengsernya pun terperanjak ketika Barang di tangannya di kibaskan oleh Arga hingga berantakan disana semua peralatannya.
Praang!!!! suara yang terdengar.
Naya menarik nafasnya dalam dalam.. mencoba berfikir jernih.
dalam keadaan dirinya yang sedikit tersentak, Naya memberanikan diri menatap manik mata Arga.
"jika Tuan tidak suka dengan pekerjaan saya, silahkan pecat saya, dan untuk tadi, maaf saya hanya seorang dokter yang memikirkan kenyamanan pasien, jadi berhenti berprilaku seperti bocah, pikirkan orang lain, jangan dirimu sendiri!" kata Naya menohok.
Mika yang tak lain adalah kekasih Arga pun terperanjak kaget, baru kali ini Ada seorang gadis yang berani terang terangan melawan Arga. bahkan asisten Arga pun juga sama.
Arga tak trima harga dirinya jatuh begitu saja di depan kekasih dan asistennya pun menarik Naya keluar dari ruangan Itu dan menyandarkan Naya pada dinding lorong itu. Mika dan Samuel yang ada di ruangan itu pun melongo melihat Arga menarik dokter itu dengan kasar.
"Lepaskan saya Tuan!! apa yang anda lakukan " kata Naya meronta melepaskan tangannya yang terbalut jas putih yang ia kenakan itu. kini sedang di cengkeram kuat oleh Arga.
"Kau berusaha menggodaku? cuuiiihh... kampungan!! kau tertarik padaku? hingga berusaha membuat masalah denganku?" kata Arga begitu merendahkan Naya.
"Maaf tuan, sepertinya anya dalah faham, saya melakukan tugas saya sebagai dokter! dan tidak ada hubungannya sama sekali dengan kata kata anda tadi, jadi tolong jangan bersikap solah anda adalah dewa disini!" kata Naya yang lama lama jengah dengan sikap Arga.
Arga begitu naik pitam dibuat Naya. Naya terselamatkan karena ada seorang perawat berlari tergopoh-gopoh memanggil namanya
"Dokter tolong ada pasien kritis" kata perawat itu, Naya pun segera mengibaskan tangannya yang di cengkeram Arga lalu mendorong dada Arga menjauh,
"permisi!" kata Naya langsung berlari bersama perawat itu.
Arga memandangi punggung Naya yang terbalut snelli terombang ambing karena angin.
"Tunggu saja!!" kata Arga geram.
********
pukul 12 malam naya baru keluar dari ruang operasi, malam ini Naya kembali melakukan operasi darurat. dan operasinya berhasil.

KAMU SEDANG MEMBACA
KANAYA
Romancemenceritakan tentang gadis cantik bernama Kanaya Shakilla, gadis cantik yang duduk di kelas 3 SMA favorit di kota Jakarta. Namun ia harus menutupi paras cantiknya dengan balutan pakaian dan kacamata culun yang ia kenakan sejak SMP, ibunya sendirila...