BAB 28

2K 103 5
                                    

setibanya Naya di rumah, Naya langsung saja menaiki tangga lalu menuju kamarnya. perlahan ia membuka pintu kamarnya.

dan tiba tiba hatinya seperti tertimpa batu besar. matanya langsung mengeluarkan airnya.

sesak.. itulah yang dirasakan Naya. kenapa Arga dan Mika bercinta di kamarnya. tak cukupkah melakukannya dikamar mereka sendiri. kenapa harus dikamar Naya. sebegitu ingin membuat Naya terpancing kah. jika memang begitu maka mereka berhasil mematahkan hati Naya

"Keterlaluan hiks.." kata Naya. Naya pun berbalik dan bersender di balik pintunya. ia menangis disana  siapa yang tak kecewa jika seperti ini.

"Hiks... jahat sekali.." kata Naya sambil membungkam mulutnya.

telinganya masih mendengar kenimatan yang di utarakan kedua orang didalam sana. Bayangkan saja apa bagaimana Sedih kecewa marah nya seorang Kanaya Shakilla disana.

hingga ia tak tahan dan memilih pergi dari tempat itu dengan langkah gontainya.

"aku tak pernah mau di posisi ini tapi kenapa keadaan ini semakin menyiksaku hiks..." kata Naya sambil menuruni tangga.

dan disana ia berpapasan dengan asisten Arga.

"nyonya.." kata Samuel. Melihat Naya lalu melihat kelantai 2 tempat kamar Naya, Samuel langsung saja faham apa yang terjadi.

"Sam.. boleh aku minta tolong?" kata Naya dengan penuh air mata

"Nyonya.." kata Sam pilu, siapa yang tega melihat Naya seperti itu

"bisa kau lupakan apa yang kau lihat malam ini? aku tahu kau pasti faham kenapa aku menangis seperti ini" kata Naya

Faham.. Samuel faham..

Naya menyeret kakinya pergi keluar mansion itu diikuti oleh Samuel.

"Nyonya mau kemana, biar saya antar" kata Samuel.

"Tidak Sam, aku butuh waktu untuk sendiri" kata Naya. Namun ketika melewati gerbang. Naya masih melihat mobil dari Satya yang terparkir tak jauh dari sana. begitu pula Satya langsung turun ketika ia melihat Naya berjalan dan diikuti Sam.

"Naya. untuk apa keluar rumah lagi, mau kemana?" tanya Satya.

matanya menemukan Mata Naya yang penuh air mata.

"Naya kenapa? apa yang terjadi?" tanya Satya sambil mengguncang bahu itu

"sam? ada apa ini" tanya Satya.

Sam bingung harus menjawab apa. Samuel pun hanya menggelengkan kepalanya saja. ia tak berhak memberi tahukan hal itu

"Naya angkat wajahmu kau ini kenapa?" tanya Satya lagi.

"Bawa aku Satya.. bawa aku pergi hiks.." kata Naya terisak.

sesak rasanya hati satya mendengar itu, tanpa basa basi Satya menggenggam tangan Naya menuju mobilnya dan pergi begitu saja.

namun ditengah jalan ponselnya berbunyi dan itu dari Sam.

"Jaga nyonya baik baik, dia tidak sedang baik baik saja" kata Sam. biarlah ia dianggao berhianat pada Arga. ia merasa saat ini Arga keterlaluan.

hening..

Satya bingung harus bagaimana. akirnya Satya membawa Naya ke bibir pantai siapa tahu Naya bisa meluapkan sedihnya disana.

"turunlah.. lihat disana sangat indah" kata Satya. Naya hanya mengangguk lalu turun.

lagi lagi ponsel Satya berdering lalu mengangkatnya

KANAYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang