BAB 32

2.2K 118 1
                                    

|NAYA POV|

Dia pria yang selama 2 bulan ini membuatku penasaran. mengalihkan pikiran kacauku tentang Arga.

ketika ia menemuiku malam itu, jujur saja aku terpesona melihatnya dengan seragam kebanggan itu, hmmm..  jauh jauh datang dari markasnya hanya untuk mengantarkan name tag ku yang terjatuh ketika aku menabraknya.

baiklah katakan aku berdosa, karena memiliki pemikiran seperti ini disaat aku memiliki suami.

pria dingin namun hangat itu sekarang sedikit menggoyahkan hatiku, namun aku selalu menepisnya. bagaimanapun ada Arga di hidupku, dan mungkin aku berdosa dengan Kapten Ares Yudha Prawira, aku hanya bersedia menemuinya tak kala aku merasa tidak baik baik saja.

baiklah,, aku takut jika perasaan ini akan terkesan sebagi pelampiasan saja, pasti Ares akan sangat kecewa padaku, namun ia sangat peka dan tahu tentang masalah yang ku hadapi saat ini, tanpa ku sadari, ternyata ia mengenal Suamiku sendiri. mungkin kebetulan saja, tetapi entah mengapa aku merasa Ares memiliki kekesalan sendiri pada Arga. entahlah mungkin ada masalah dimasa lalunya.

*********

Naya membuat sarapan untuk Arga. pertama kalinya Arga menginap di rumahnya. namun entahlah. ia merasa sedikit hampa.

setelah selesai Naya naik ke atas dan membersihkan dirinya, dilihatnya Arga masih terpulas disana.

membangunkan Arga?? mimpi!! Naya mana berani

Baiklah Naya akan menunggu Tuan Muda itu bangun.

ia membuka ponselnya sembari bersantai di teras rumah sambil menyirami tanaman tanamannya.

"Ehh ini banyak sekali" kata Naya tak kala melihat ponselnya begitu banyak notivikasi masuk

Naya tersenyum kemudian. ternyata banyak yang ingat akan ulang tahunnya. baiklah kini ia genap 24 tahun..

tangannya lincah mencari nama seseorang, dan ketika ia menemukannya senyumnya mengembang kembali.

"Siapp.. kapten" ketiknya membalas pesan Ares.

Hanya Arga yang tidak memberinya ucapan.

"Ahahaha... kau berharap apa Naya!! Mana mungkin Arga memberimu ucapan sperti itu, dia saja mungkin tidak tahu" cloteh Naya sendiri sudah seperti orang gila saja.

Naya kembali kekamar. melihat Arga sudah tidak ada disana dan ia mendengar suara gemricik Air dari dalam toilet.

Cepat cepat Naya menyiapkan baju Arga. pakaian Ganti yang memang sengaja ia siapkan jika saja Arga menginap.

ceklek... pintu toilet terbuka. keluarlah Arga dengan handuk hanya sebatas pinggang. dan menampakan tubuh atletisnya. siapa juga yang tidak akan tergoda dengan roti sobek itu. Naya melihatnya sekilas lalu memalingkan pandangannya.

"Kenapa?" tanya Arga sambil mengusap rambutnya yang Basah. Arga tentu tahu kenapa Naya melakukan itu.

"Lihat apa?" tanya Arga lagi.

"Tidak ada.. itu masih baru kok" kata Naya sambil menunjuk pakaian yang ada di kasur lalu buru buru pergi.

Arga tersenyum melihat kekonyolan Naya bagimana pipi itu berubah menjadi merah. setelah itu ia turun ke ruang makan dimana sudah tercium bau masakan yang luar biasa, sudah lama juga ia tak merasakan masakan istrinya.

"Eh.. " pekik Naya tak kala Arga muncul dari belakangnya yang sedang menggoreng nugget dan Arga meyomotnya begitu saja.

tanpa berkata Arga berbalik dan meninggalkan Naya lalu duduk tenang di meja makan.

KANAYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang