BAB 50

1.4K 105 21
                                    

"aku berdamai Tuhan.. aku menerimanya"

********

Malam hari ketika Naya sudah sampai di Mansion saat memasuki rumah Naya melihat Arga tengah duduk di ruang tamu seperti menunggunya..

dengan senyuman manis dengan sudut bibir terangkat Naya membalas tatapan Arga..

"Dari mana saja" tanya Arga..

"Ahh hanya berjalan jalan sebentar" jawab Naya sembari tersenyum..

"ini sudah malam Naya!, pantaskah wanita besuami keluar seharian tanpa memberi kabar sedikitpun" kata Arga meninggi sambil berjalan mendekati Naya.

Naya memejamkan matanya sejenak mengatur emosi nya sesaat agar tak meledak begitu saja. Naya membuka matanya lagi lalu kembali tersenyum..

"Maaf.. aku hanya sedikit menenangkan diri.. ini tidak akan terjadi lagi.." kata Naya dengan lembut.

"Masuk kamarmu dan tunggu aku disana" kata Arga lagi..

sungguh seharian Ini Arga mencari Naya kemanapun tapi tak menemukan bahkan Samuel pun juga bilang ia tak bisa menemukan Naya..

Dengan langkah nya Naya berjalan menuju kamar di sudut lorong itu..

sesampainya didalam kamar.. naya menutup pintu lalu menguncinya.. dadanya terasa sesak sekali.. sambil bersender di balik pintu ia memegangi dadanya.. memukulnya agar ia tetap tersadar..

"Tidak bisa begini.. aku harus berjuang demi Baby.." kata Naya menyemangati dirinya sendiri..

Perlahan ia berjalan mendekati kasurnya..

melemparkan sweeter dan tasnya keatas ranjang.. setelah itu ia luruh kelantai.. dadanya begitu sesak.. tangannya mencengkeram kuat dadanya..

"Ya Tuhan.. kenapa sesakit ini.." kata Naya dengan lirihnya

Udara begitu pengap rasanya..

Sejenak ia menyenderkan kepalanya di bibir ranjang.. mengatur nafas yang begitu tercekat..

"Tidak... tidak bisa begini Ya Tuhan... Aku tidak bisa menyerah seperti ini..." Kata Naya lagi sambil mengelus perutnya..

Perlahan Naya pergi membersihkan dirinya lalu memakai piama yang begitu pas ditubuhnya..

Suara pintu terdengar diketuk.. Dengan cantiknya Naya menuju ke pintu itu lalu membukanya..

Dilihatnya Arga yang tiba tiba masuk kedalam kamar melewati Naya begitu saja..

Menarik nafas panjangnya lalu mengembuskannya pelan.. Naya menutup pintu itu lalu menghampiri Arga yang kini sudah berada diatas ranjang.

Tanpa berbiacara Naya mamatikan lampu mejanya dan hendak tidur.. menarik slimutnya perlahan.

"Aku tau kau kecewa padaku" kata Arga tiba tiba.. Naya masih memunggunginya.

"Aku tau sesakit apa hatimu" sambung Arga lagi.

"Katakan padaku.. apa yang harus ku lalukan untuk menebusnya" kata Arga..

Mata Naya yang semula terpejam kini perlahan terbuka.. senyuman cantik itu terbit lagi..

"Sudah malam.. Tidurlah" tanya Naya

"Naya katakan apapun.. aku akan menurutinya.." kata Arga lagi sembari mengelus surai Naya.

"Ah iya.. bukankah ini malam pengantin kalian.. kenapa ada disini? apa Aurelie sudah tidur?" tanya Naya lagi.. tak sadar ia mencengkeram erat tangannya hingga kuku putihnya menancap di telapak tangannya yang tersembunyi di balik selimut.

KANAYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang