BAB 56

725 65 19
                                    

Naya menitihkan air mata melihat putranya yang kini tengah tidur dipangkuanya. ia khawatir jika nanti Angkasa akan kecewa dengan keadaan sebenarnya. mengetahui bahwa orang tuanya telah berpisah dan Dady nya sudah memiliki keluarga baru yang mungkin tak lagi menginginkannya. Naya harus berkata apa memangnya untuk Angkasa nanti.

Saat ini Naya sedang berada dikamarnya. Angkasa tidur dengan nyenyak. Angkasa masih terlalu kecil untuk memahami semuanya. Naya takut Angkasa akan marah padanya

Naya menggendong Angkasa yang masih tertidur untuk dibawa ke mobilnya. jelas ini sudah tidak aman.. sangat jelas jika Rumah ini sering di huni. dari banyaknya makanan di kulkas dan rapi nya tempat ini. ia takut jika sewaktu-waktu Arga datang.

karena memang benar Arga sering sekali tidur dan menginap di tempat itu sekedar untuk mengobati rasa rindunya pada Naya. jika pikiranya kalut dan tak ingin di ganggu ia akan pergi ke rumah itu, dan sialnya Naya tidak pernah tau bahkan Samuel juga tak memberi tahu nya. hingga Arga menggantung foto sebesar itu pun Naya juga tidak tau karena memang Naya tidak pernah datang selama ini

Naya membawa Angkasa memasuki sebuah Mall besar di kota itu.. Ia akan membiarkan Angkasa bermain disana dengan harapan ia akan melupakan kejadian tadi..

Angkasa berkeliling sambil berbelanja mainan kesukaannya.. Naya meng iyakan saja dan menuruti semua yang Angkasa mau.

"Angkasa tunggu sebentar disini ya Mami beli es krim untuk Angkasa disana" kata Naya ketika ia mengantarkan Angkasa untuk duduk di sebuah kursi panjang. Tak mungkin ia membiarkan Angkasa ikut mengantri denganya karena nanti akan lelah.

Karena Terlalu lama Angkasa akirnya bosan.. Angkasa memilih berjalan jalan disekitaran. yang mana tak jauh dari pandangan Naya. hingga sebuah kejadian menarik atensi Angkasa.

Angkasa berlari menuju sebuah kerumunan dimana ada seorang anak seusianya yang duduk di kursi roda kini kesusahan karena diganggu oleh temanya yang lain. disebuah wahana permainan.

"Are you crazy, let him go quickly, don't disturb him" kata Angkasa sambil berjalan kearah anak itu.

tapi disana Angkasa malah didorong oleh salah satu anak nakal itu. Angkasa terhuyung namun tidak jatuh.

"if you touch me again, I'm sure you'll regret it later" kata Angkasa lagi hendak mendorong pergi kursi roda itu. Angkasa ingin membantunya dari anak anak nakal itu

lagi lagi Angkasa hendak di dorong namun kali ini Angkasa gesit, ia tahu akan didorong maka ia berbalik lalu menendang merut satu persatu anak nakal itu secara bergantian hingga mereka mengaduh. namun Angkasa tak perduli ia mendorong kursi roda itu menjauh dari sana.

hossh hoss hoss... Nafas Angkasa memburu.. setelahnya ia tersenyum kepada anak laki-laki yang didorongnya.. setelah dirasa aman Angkasa menghentikan laju nya lalu duduk di kursi yang berada di sana. tanganya yang 1 masih memegangi kursi roda.

"why are you so easily bullied. why not fight?" kata Angkasa sambil menatap kasihan anak itu.

Sedangkan yang diajak bicara tidak faham dengan bahasa Angkasa. Angkasa fasih berbahasa Asing sedangkan dia tidak

"Haisss... speak english?" Angkasa merasa lawan bicaranya tak menyahut.

Anak itu menggeleng, yang mana membuat Angkasa gemas.

sedangkan Naya kini sedang panik karena tak menemukan Angkasa ditempat tadi.. Naya berkeliling di sekitar tempat itu, ia mencari-cari Angkasa dengan hati yang was-was takut jika Angkasanya diculik.

"Angkasa dimana kamu nak.." kata Naya sambil terus mencari Angkasa.

Naya naik turun lantai mall itu untuk mencari angkasa sambil bertanya pada orang-orang dan menunjukan foto Angkasa. namun tak satu pun melihat Angkasa.

KANAYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang