BAB 18

1.8K 106 2
                                    

"aah.. sudah datang" kata Mika sambil  bersender di bahu Arga

"ada keperluan apa kalian kemari?" tanya Naya.

"aku?? aku bebas kesini, ini rumah sakit milik pria ku, jadi kau tak bisa bertanya seperti itu" jawab Mika.

Naya menarik nafasnya. ia sungguh sudah terlalu lelah hari ini. Naya berjalan menuju lemarinya dan mengambil senelli juga tasnya.

"Baiklah, kalau begitu aku pergi dulu" kata Naya. namun sebelum ia pergi Naya mendengar Mika berbicara tak pantas untuknya

"Jalang.. hei kau mau kemana.. kemari kau!" kata Mika. Naya membalikan badannya

"apa?kau menyebutku apa tadi?"

"jalang!! apa itu salah? kau mau menikah dengan pria milik orang lain laku merusak kebahagiaan mereka hanya karena harta, apa itu bukan jalang?" kata Mika sambil berdiri.

"ckk.. benar saja buah tak jatuh jauh dari pohonnya.apa sifat jalangmu menurun dari ibumu?" kata Naya lagi. sedangkan Arga menyaksikan nya dengan tenang. Namun tanpa ia sadari pandangannya tak lepas dari sosok Naya.

Naya menundukan kepalanya sejenak lalu mengangkatnya. matanya terlihat kilatan kemarahan. meskipun hubungannya dengan ibu nya tak baik. namun ia tetap tak rela jika seseorang menghina orang yang telah melahirkannya

tangan Naya mengepal erat. ia menahan emosinya. Arga tentu menyadari itu

Naya membalikan badannya dan berkata "Permisi", Naya memilih untuk pergi saja. otaknya terlalu letih meladeni Mika.

Arga menampakan senyum smirk nya. bagaimana bisa Naya bersikap begitu dingin pada Mika. Benar benar tidak bisa di remehkan.

sedangkan di hotel Naya kini sedang merendam tubuhnya di bak mandi menghilangkan penat di pikirannya.

Ketika hampir saja tertdur, Naya mendengar ponselnya berdering.

"Yaa haloo"

"Benarkah??"

"Aaa.. aku iikut senang"

"Kemana?"

"wah USA.. kau ini kapan ke indonesia"

"aaah ya ya ya.. ikut pengaturanmu saja.."

kata kata yang terucap dari bibir  Naya tak kala mendapat kabar jika esok Gibran akan mulai penerbangannya dan semua urusan telah usai. Mendnegarnya Naya begitu bahagia pdahal dirinya sendiri diambang pintu sengsara.

persetan dengan dirinya sendiri. toh dari dulu hidupnya sudah tak karuan. itu yang ada dipikiran Naya.

Hingga Naya tertidur didalam bak mandi malam itu yang mana membuatnya ketika bagun menjadi masuk angin juga Flu.

Hatciii... berulang kali Naya bersin. namun Naya adalah gadis kuat. jika hanya Flu tidak akan membuatnya lemah.

setelah memakan sarapannya dan meminum obat. Naya pun pergi ke rumah sakit sebentar sebelum bertemu dengan Arga untuk Fitting baju pengantin. benar benar Naya akan bahagia jika mereka saling menciantai. bukan seperti saat ini hanya Naya yang mencintai tanpa balasan sedikitpun dari Arga.

didalam ruangnnya setelah jam praktek nya usai. terasa kepala Naya pening sekali.

Ia menyenderkan punggungnya disana. sambil memijit mijit kepalanya.

"ck.. lucu sekali.. biasanya aku yang mengobati, hah sekarang aku sendiri sakit" kata Naya

hingga Dr. Hamid datang keruangannya karena ada sesuatu yang harus di urus namun melihat Naya sddang memijit mijit kepalanya.

KANAYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang