BAB 53

693 47 3
                                    

"Apa setidak ingin itu kah aku terlibat olehmu hingga kau pergi begitu saja.. apa aku bukan orang yang pantas untuk kau percayai Naya.. kenapa kau menghukumku seperti ini" kata Samuel..

dan disinilah Samuel sekarang, dia berada di apartmennya.. setelah kejadian hari ini bagaimana emosinya meluap dan baru kali ini semua orang bisa melihat bagaimana luapan emosinya. jika dia disana terus ia bisa saja membunuh Arga dengan tanganya.

memandang langit dari balkon kamarnya.

"Kau tau aku sudah menyiapkan semuanya, aku menyiapkan masadepanmu, aku menyiapkan semua juga untuk anakmu, tapi kenapa jalan ini yang kau pilih" kata Samuel lagi..

"Naya.. aku tidak bisa menerima ini, sampai kapanpun sebelum aku melihat jasad mu aku tidak akan pernah menerima kenyataan jika kau benar benar pergi dan aku akan terus mencarimu" kata Samuel lagi lalu perlahan matanya terpejam.. Samuel tertidur di kursi panjang itu.. ia benar benar lelah sekarang..

***********

Gibran kini berada di rumah kakek nenek Naya.. ia menuju kekamar Naya..

Matanya mengeluarkan air.. ia tak mengusapnya sama sekali.. diambilnya foto naya diatas meja lalu memandangnya dalam

"kau anggap apa aku ini sebenarnya.."

"begitukah caramu memperlakukan orang yang kau bilang saudara"

"Apa aku pernah membuat salah padamu Nay.. apa aku tidak pantas untuk menjadi tempat berbagimu.."

"kau meninggalkanku Naya.. bahkan membawa keponakanku yang bahkan belum sempat aku mengenalinya"

"Bukankah kau tau jika semua yang kulakukan ini semata-mata untukmu?"

"Tapi kenapa jalan ini yang kau ambil.. kau memendam, menerima, lalu menghilang.. kenapa sekeji itu Naya.."

Gibran terisak disana.. ia memeluk erat foto Naya yang ia pegang..

"kembalilah Naya.. aku berjanji akan membawamu jauh dari jangkauan Arga.. kembalilah walau sebentar.." kata Gibran lagi.. ia lelah sekali bahkan pakaian kerja nya masih melekat disana ia tak menggantinya sedari siang..

*******

sedangkan dirumah Arga kini masih ada mama Arga yang langsung jatuh sakit karena kabar ini.. sedangkan papa Dirga setia menemani istrinya yang masih memejamkan mata setelah mendapatkan perawatan

Arga sendiri tampak terpukul.. wajahnya memar disana sini karena pukulan yang diterimanya tapi itu semua tak sebanding dengan penyesalanya yang kini ditinggal oleh Naya.

Arga mengunci dirinya dikamar.. menatap cermin didepanya yang sudah tampak retak.

"aku memang jahat Naya.. aku memang brengsek.. kau boleh membenciku, kau boleh memukulku tapi kenapa kau memilih hilang.. kenapa kau memilih pergi selamanya.. bagaimana dengan anaku Naya.. Dia pergi bersamamu meninggalkanku bahkan sebelum aku mengetahui ada dirinya dirahimu.."

"Sesakit itu kah hatimu, maaf maaf Naya maaf.. tolong kembalilah.. aku ingin memelukmu.. aku minta maaf padamu Naya.." ucap Arga dengan lirihnya..

"Aku hancur Naya.. aku hancur.. aku tak bisa menerima ini semua.. bagaimana hidupku tanpamu.. aku tidak bisa Nay"

"Maafkan aku.. maafkan suami brengsekmu ini Naya.. sampai kapanpun kau tetap istriku Naya.. sampai kapanpun tak ada yang bisa menggeser posisimu"

"Pulanglah Naya....." isak Arga..

ia benar benar hancur tak menyangka akan terjadi semua ini.. dan ini semua ulahnya..

***********

8 bulan kemudian....

KANAYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang