"Oh.. benarkah yang ku lihat ini?" batin Naya sambil menutup mulutnya.
sosok tinggi tegap itu berjalan kearahnya.
"Hai..!" sapa Ares.
"Oh hai.." kata Naya tampak gugup. bagaimana tidak ia, bertemu dengan sosok rupawan itu. yang akir akir ini mengganggu pikirannya
"sedang apa?" tanya Ares
"Oh mengantar teman" jawab Naya.
"Kau? sudah pulang?" tanya Naya.
"tidak mungkin Arwahku yang ada disini kan" jawab Ares yang mana seketika membuat Naya tertawa lebar.
"Apa hari ini kau luang?" tanya Ares.
"Aku libur" Jawab Naya.
"kebetulan, ikutlah denganku" kata Ares.
Entah pikiran dari mana Naya mengikutinya begitu saja. ia merasa nyaman di samping pria berpakaian seragam lengkap dan gagah itu.
Ares sudah di tunggu oleh anak buahnya.
"Tunggu!! aku bawa mobil" kata Naya karena Ares mengajaknya memasuki sebuah mobil
ia mengingat bahwa ketika dipantai Arga meninggalkan mobil untuknya jika nanti pulang.
"Apa tidak keberatan jika naik mobilku saja" kata Naya lagi. Ares mengangguk saja. Dengan santai Ares dan Naya meninggalkan anak buah Ares di parkiran itu lalu menuju ke mobil Naya.
sejenak Ares melihat mobil itu. tentu saja Ares tau. itu mobil Arga. tidak mau menambah masalah Ares pun memberikan pengertian untuk Naya yang masuk akal.
"Bagaimana bisa dia berfikir sejauh itu.." batin Naya. dengan patuh Naya pun menuruti kata Ares agar mobil itu biar anak buah Ares yang membawanya dan Ares juga Naya menaiki mobil Ares sendiri.
Mereka berdua berada di sebuah cafe kecil di tengah kota. nuansa yang tenang dan damai sangat di sukai Naya. tenyata memang Ares sudah merencanakan ini. Cafe itu sudah di booking olehnya.
sejenak Naya terpaku oleh desain Caffe itu. sederhana namun membekas dihati Naya diamana ada balon balon kecil juga bunga bunga indah khas seorang wanita ulang tahun.
"kenapa kau membawaku kemari?" tanya Naya.
"Karena ini hari ulang taunmu" jawab Ares. Deg... Naya serasa melayang. ia terharu. jujur saja ia bahagia ada yang memperdulikannya seperti ini
"hei.. kemari" kata Ares.
Naya terpaku di tempatnya.
"apa ada yang salah dari ucapanku?" tanya Ares mendekat dan menarik Naya untuk duduk.
Naya memandang Ares di depannya. bagaimana bisa Pria sebaik ini da di depannya. tapi ini terlambat... ingin Naya berteriak sekarang
Mereka berbincang sepanjang waktu, Naya tampak sangat bahagia, senyuman tak lepas dari bibirnya. diam diam Ares memotret begitu banyak.
KAMU SEDANG MEMBACA
KANAYA
Roman d'amourmenceritakan tentang gadis cantik bernama Kanaya Shakilla, gadis cantik yang duduk di kelas 3 SMA favorit di kota Jakarta. Namun ia harus menutupi paras cantiknya dengan balutan pakaian dan kacamata culun yang ia kenakan sejak SMP, ibunya sendirila...