Naya pagi ini sudah bersiap siap, begitu pula dengan Rena. wanita itu sudah lengkap berseragam akan bekerja.
tiba tiba pintu rumahnya di ketuk dan Naya membukakan pintu, tanpa di duga Ares datang.
"hai. bagaimana? apa kau baik baik saja dokter? apa wanita bar bar itu menyakitimu?" tanya Ares, yang memang sedari dulu tidak bisa akur dengan Rena
"pfftttt.. aku yakin jika didepannya kau tak akan berani bicara seperti itu" kata Naya sambil berjalan. Ares lega sekali melihat senyuman itu pagi ini.
setelah bertemu Rena diruang makan, Ares tanpa basa basi meminta agar Naya ikut bersamanya
"Naya ikut denganku sekarang" kata Arga.
"enak aja.. pergi lo!" kata Renata.
"begitu caramu bicara pada atasanmu?" kata Ares mengubah nada bicaranya. bagaimanapun Rena dan Ares seorang militer.
"halah.. bukan di tempat kerja!" kata Rena.
Ares melotot tajam.. Rena pun sedikit menciut.
"Siap salah" kata Rena dengan posisi siap.
"hahaha... kalian ini" tawa Naya sambil menggelengkan kepalanya
"ternyata sesederhana ini membuatmu tersenyum" batin Ares sangat lega melihat senyum itu lagi, tanpa di sadari Rena melihat sedikit senyum yang timbul di bibir Ares. senyuman yang sebelumnya tak pernah ia lihat. karena Ares adalah es batu bagi Rena
"Naya akan kembali bekerja kapten. jadi kau tak bisa membawanya" jawab Rena dengan sangat sopan
"sebentar aku hanya ingin berbicara sebentar.." kata Ares.
"bicaralah disini kapten" jawab Naya.
Ares diam. benar benar Ares ingin bicara serius kali ini namun sepertinya ia kesusahan. Naya memperhatikan raut wajah Ares. seperti ada yang di tahannya.
"Baiklah nanti siang bisa?" kata Naya. ia akan menyempatkan waktunya.
Ares berubah mimik wajahnya. sedikit senyum mengembang disana.
akirnya mereka pergi bersama menggunakan Rubicon Ares begitu pula dengan Rena. ia menumpang mobil Ares.
setelah mengantar Naya kerumahsakit Rena dan Ares melanjutkan perjalanan mereka dan didalam mobil Rena yang tak bisa menahan inginnya untuk mengorek tentang Ares dan Naya pun memberanikan diri.
"Kapten boleh aku bertanya?" tanya Rena.
"hmm.." Ares.
"Apa kau menyukai Naya? kau tahu ia sudah bersuami" kata Rena.
"hmm..." Ares
"Kapten Jawab!!" kata Rena
"aku menyukainya, apa belum jelas?" kata Ares.
"akan sangat susah melepaskan Naya dari Arga. Naya terikat perjanjian gila dengan Arga. Keluarga Arga akan menekan semua yang berhubungan dengan Naya sampai Naya tak punya pilihan lain selain bertahan, bahkan ketika ia harus menerima tinggal 1 atap bersama selingkuhan Arga, Naya harus tetap menerima . apa kau tau itu?" tanya Rena.
"hmm..." Ares
"Ada seorang pria yang begitu mencintai Naya, Entahlah ulah Arga atau siapa, perusahaannya dinegara ini diambang kehancuran karena ia mengabaikan perkataan Arga untuk menjauhi Naya, hingga ia harus pergi keluar Negeri mencari dukungan disana" kata Rena lagi.
"bahkan sampai sekarang tak kembali, padahal sebelum ada kau mungkin hanya Pria bernama Satya itulah satu satunya yang perduli dengan Naya, Naya juga sangat dekat dengan Satya, sudah dianggapnya sebagai kakaknya sendiri, namun setelah itu, akirnya Naya tau jika itu adalah ulah dari Arga, semua orang disekitarnya menderita dan Naya menganggap itu semua karena Dirinya,, Naya terus menyalahkan dirinya sendiri" sambung Rena.
KAMU SEDANG MEMBACA
KANAYA
Romancemenceritakan tentang gadis cantik bernama Kanaya Shakilla, gadis cantik yang duduk di kelas 3 SMA favorit di kota Jakarta. Namun ia harus menutupi paras cantiknya dengan balutan pakaian dan kacamata culun yang ia kenakan sejak SMP, ibunya sendirila...