BAB 38

2.1K 110 4
                                    

Arga memeluk Naya begitu saja. ia tak bisa menghentikan Naya yang terus menangis, Amarah nya tampak sangat jelas. kekecewaan kesedihan bercampur jadi 1. dan itu sukses membuat Arga menyesal.

"percayalah.." kata Arga sambil mendekap Naya. Pelan pelan Naya membalas pelukan Arga. pelukan yang selama ini ia nantikan. pelukan yang menenangkannya.

"kenapa begitu terlambat Arga.. kenapa.." batin Naya.

"Percayalah padaku sekali ini saja, beri aku kesempatan membuktikannya" kata Arga sambil menepuk halus punggung Naya.

Arga melepaskan pelukannya namun tangannya tak beralih dari pinggang ramping Naya dan membuat jarak diantaranya. Kini Arga bisa melihat bagaimana mata hitam itu memerah di ujungnya.

Cup.. Cup.. Arga mencium kedua bola mata itu.

"beri aku kesempatan untuk memperbaiki hubungan ini yah.." kata Arga.

Naya tak menjawab ia mencari celah kebohongan dari netra Arga.

"tidak akan ada lagi Mika atau siapapun. hanya ada aku dan kau. aku janji" kata Arga meyakinkan lagi.

bagaimana Naya bisa langsung percaya setelah apa yang dilakukan Arga hampir 7 bulan ini yang mana membuat Naya menangis setiap hari. tapi bagaimanapun Naya tetaplah Naya yang mengagumi Arga sedari dulu. hati kecilnya meronta untuk meng iyakan saja apa kata Arga.

Naya memandang lantai di bawahnya.. meyakinkan dirinya apakah ini pilihan yang benar. kembali menaruh harapan kepada Arga bagaikan sebuah perjudian sedangkan ia sendiri tau betapa sakitnya jika harapan itu terpatahkan untuk kesekian kalinya. apakah ia akan bisa berdiri kembali jika hal itu terjadi lagi.

"percaya padaku Naya..." kata Arga dengan nada yang memohon

Naya memandang kembali netra Arga lalu menganggukan kepalanya lagi.

"Aku siap Arga.. aku siap untuk sakit hati kembali, setidaknya hanya kau lah sampai saat ini pria yang aku cintai, setidaknya jika hatiku kembali terluka, bukan orang lain yang melakukannya, tapi dirimu, dirimu yang tak akan pernah bisa untuk ku tidak memaafkan kesalahanmu, karena asal kau tau. aku mencintaimu lebih dari yang kau tau" batin Naya.

"terimakasih... terimakasih.." kata Arga lalu membawa Naya kedalam pelukannya lagi. kali ini Naya langsung membalas pelukan itu dengan hangat.

pelukan mereka terlepas tak kala ponsel Arga berdering terus dan terus..

"sebentar" kata Arga namun tangannya yang 1 tetap memeluk pinggang Naya dan satu tangannya lagi merogoh saku untuk mengambil ponselnya, dengan tatapan tak suka ia mengangkat telfonnya

"Batalkan!! aku tidak bisa datang" kata Arga seenaknya. tadi sebenarnya ia sedang Meeting bersama para petinggi. namun ia meninggalkan begitu saja tak kala mendengar istri yang ia cari beberapa hari ini ditemukan

Naya tak suka dengan sifat Arga yang ini. Arogan dan seenaknya sendiri. Naya melototi Arga dengan tajam. seolah tau jika ia mendapatkan tatapan tajam Arga menjauhkan ponselnya dari telinganya

"apa?" kata Arga pada Naya

"Bisakah kau rubah sifatmu yang arogan itu" kata Naya. Arga menaikan sebelah alisnya.

"Pergilah selesaikan apa yang kau tinggalkan" kata Naya.

"tapi kita.." kata Arga terputus

"Aku akan dirumah, memasak untukmu" kata Naya lagi.

bibir Arga terangkat. lalu berkata pada orang di sebrang telefon sana

"Aku akan datang, persiapkan semuanya" kata Arga.

KANAYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang