BAB 26

2K 88 4
                                    

Naya tergesa gesa berlari menaiki anak tangga itu namun didepan kamar Arga ia terhenti sejenak. ia ragu untuk mengetuknya.

"Aargg...apa inii. sial sekalii kenapa aku jadi gugup" kata Naya. berulang kali ia mengangkat tangannya hendak mengetuk pintu namun ia urungkan.

puuhhh... Naya melepaskan nafasnya. ia tak bisa diam saja.

"Entah apa yang akan ku lihat nanti didalam sana" kata Naya membayangkan yang tidak tidak.

Naya mengetuk pintu itu berulang kali namun tidak ada sahutan.

"Senyenyak apa sih mereka. sampai tanganku sakit juga tidak ada yang bangun" grutu Naya.

Akirnya Naya memberanikan diri membuka pintu itu dan langsung menerobos masuk begitu saja. namun langkahnya terhenti tak kala melihat 2 orang itu tidur dalam keadaan berpelukan.

kecewa.. jujur saja Naya sakit hati. siapa yang tak sakit hati melihat suaminya tidur dengan wanita lain.
namun ia mengesampingkan itu semua, ia memikirkan bagaimana jika mertuanya lebih kecewa jika melihat itu tadi.

Arga mengerjapkan matanya. ia menyadari ada yang masuk kamarnya. Arga pun melepaskan diri dari pelukan Mika lalu turun dari ranjang

Arga melihat Naya diambang pintu dengan peluh membasahi tubuhnya dan dengan pakaian yang tentu saja ia tak suka.

Arga memicingkan matanya.

"Berani sekali, siapa yang mengijinkanmu masuk!!" kata Arga marah.

Naya bingung harus bagaimana.

"Enn.. enn. itu.. maaf aku masuk tanpa ijin tadi aku sudah ketuk pintu tapi tidak ada sahutan. enn.. tadi papa Dirga telfon ia akan kesini pagi ini" kata Naya begitu saja ia gugup.

"siapa yang mengijinkanmu masuk kamarku Naya!" kata Arga tak suka

"Terserah apa yang akan kau lakukan. tapi tolong setidaknya jangan membuat papa kecewa. maaf permisi" kata Naya lalu berbalik keluar dengan tergesa gesa.. ingin rasanya ia memaki di depan waah suaminya jika tidak karena mertuanya ia juga sangat tidak mau memasuki kamar jahanam itu

Arga tentu tahu apa yang dimaksud Naya. Arga juga sangat panik sebenarnya. bisa mati dia jika Papanya tahu ia tinggal satu atap bersama Mika.

Arga pun membangunkan Mika lalu dengan cepat ia menyuruh Mika untuk pergi segera.

setelah itu Arga membersihkan dirinya dan menghampiri kamar Naya.

saat itu Naya baru saja selesai mandi dan sudah berganti pakaian dengan pakaian santai rumahannya. dengan rambut yang masih basah

"kau tahu apa yang harus kau lakukan!" kata Arga.

Naya hanya mengangguk saja.

"Kau ini bisu atau apa.. sulit sekali diajak bicara" kesal Arga

"Aku akan melakukan apapun katamu, tapi jangan batasi apapun kegiatanku. aku tidak akan mencampuri urusanmu" kata Naya.

"Maksudmu?" tanya Arga

"Kau bilang kan aku tidak boleh kerumah sakit lagi, aku tidak setuju itu. aku tidak akan macam macam disana jika kau takut aku akan melakukan hal diatas kewajaran" kata Naya.

Memikirkan Satya dan Hamid juga beberapa dokter disana yang jelas jelas menaruh hati pada Naya saja membuat otaknya panas...

eh tunggu.. bukankah Arga membenci Naya.  entahlah Arga juga bingung. ia begitu membenci wanita itu. namun melihatnya dekat dengan pria lain juga membuatnya marah.

KANAYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang