BAB 42

2.6K 119 5
                                    

Sejak kejadian pagi itu Naya jadi memikirkan semua perkataan Arga pagi itu, kini sudah 4 hari Arga pergi dinas. namun rasanya Naya ingin menyusul kesana dan menannyakan perihal kata kata Arga yang sukses membuatnya tak bisa tidur.

" apa dia benar benar tau? atau hanya menggodaku saja, jika banar dia tau lalu dari siapa.." batin Naya yang kini sedang berada di ruangan prakteknya..

"lalu jika dia tau kenapa baru bilang, astagaaaa...." gumam Naya

pikirannya seakan melayang, hingga ia memutuskan untuk merefresh pikirannya  setelah pulang dari rumah sakit,

Naya menjalankan mobilnya menyusuri kota, meskipun sudah di paksa Arga untuk menggunakan sopir, namun Naya menolaknya keras..

Naya menepikan mobilnya di pinggiran taman, menghampiri segerombolan anak kecil yang sedang berkumpul.

tampak Naya berbincang kepada beberapa anak disana, usia mereka masih sangat muda, namun ia harus mengamen bahkan memungut sampah untuk bertahan hidup,
Naya menggiring anak anak itu kesebuah cafe. di sebrang taman, Naya membiarkan anak anak itu memilih, dan ternyata Naya sering melakukan hal ini, ia sudah akrab dengan anak anak itu,

seperti biasa Naya tertawa begitu bahagia melihat Anak anak kecil.berjumlah 6 orang itu tertawa karena bisa merasakan makanan yang layak.

"hahaha.. pelan pelan.. tidak ada yang berebut denganmu.." kata Naya tak kala melihat sorang anak berebut ayam goreng dengan temannya.

"Pesan lagi saja.. ayo jangan bertengkarr." kata Naya lagi..

Naya lalu memanggil pelayan dan memesankan lagi makanan untuk mereka

Tak jauh dari tempat Naya seorang yang di tugaskan menjaga Naya pun melaporkan semua aktivitas Naya pda Arga., seperti saat ini, Arga sedang melihat Naya via Video Call yang di lakukan bodyguardnya itu.

jika terang-terangan memberi tahu Naya keberadaan 2 orang berbadan tegap itu jelas Naya akan risih dan akan menolak. jadi Arga melakukannya diam diam. Arga yang saat ini sedang berada di dalam kamar setelah melakukan pekerjaannya tersenyum tiba tiba..

"Gadis baik..." kata Arga sambil memandang ponselnya.

Sam yang datang dari belakang sedikit melirik layar ponsel Arga. dan kini Samuel tau alasan Arga tersenyum seperti orang gila itu.

"Tuan waktunya Jamuan.." kata Sam kepada Arga.

"lihatlah istriku Sam." kata Arga dengan bangga menunjukan layar ponselnya.

"Saya sudah tau dari sebelum ada menikahi nyonya jika Nyonya sering berbagi dengan anak anak jalanan Tuan" kata Sam.

Arga tampak tak suka dengan perkataan Sam. kesannya Arga tertinggal jauh informasi tentang Naya dibandingkan Samuel

"Kau kenapa diam saja" kata Arga menatap tajam Sam

"karena saat itu anda tak menginginkannya tuan" kata Sam lagi

"Kau ini orangku atau orang Naya sebenarnya, kenapa kau lebih banyak tau tentang Naya dibandingkan aku, aku ini suaminya" kata Arga lagi dengan Marah.

duuuaaarrr...
sedangkan samuel ingin meledak saja ketawanya mendengar omelan dari Arga.
menahan senyumnya agara tak tampak didepan Arga.

"maaf tuan" kata Samuel

"sejauh mana kau tau tentang Nayaku?" tanya Arga.

"Tidak banyak, hanya yang ku tau di wanita yang baik" kata Samuel sambil tersenyum

"ternyata aku sebodoh itu" kata Arga sambil mengusap tengkuknya..

pfftt.... Samuel mengulum senyumnya mendengar perkataan Arga.

KANAYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang