BAB 10

2.8K 139 0
                                    

jam kerja Naya begitu padat di rumah sakit itu, karena Naya adalah ahli bedah yang di percaya pihak rumah sakit menangani beberapa kasus besar.

Naya begitu cekatan mengerjakan semua bagiannya. hingga ia tak memiliki waktu untuk bersantai, bahkan ia sering kali lembur demi pasien pasiennya

"Hufftt.... badanku..." keluh Naya yang baru saja keluar dari ruang operasi bayangkan saja ia melakukan operasi selama 6 jam.

Naya pun bersender pada kusinya sedikit merilekskan punggungnya.

hingga ia terkejutkan oleh kedatangan beberap rekan dokternya.

"Sore dokter.. nanti ikut acara kami ya, ada acara kecil-kecilan ulang tahun Dokter Reno" kata salah satu dokter perempuan yang kini mulai akrab dengan Naya

"Aah.. Dimana??" tanya Naya

Naya begitu lelah hingga rasanya ia ingin tidur saja, namun menolak teman temannya itu ia tak memiliki keberanian, setelah perbincangan A B C D akirnya Naya pun menyetujuinya.

kini Naya sudah berada di kamarnya dan bersiap untuk pergi ke acara itu. Dengan memakai celana jeans dipadukan kaos oblong putih dan juga  tas kecilnya Naya begitu tampak cantik, apa lagi ia membiarkan rambutnya terurai begitu saja. ia menggunakan topi hitamnya karena bagaimanapun ia harus tetap berjaga jika saja bertemu Ibunya, ia malas bertengkar.

"saatnya menenangkan pikiran.. huftt" kata Naya sambil mulai menyalakan mesin mobilnya

Itulah Naya, slalu berdandan alakadarnya dan sangat simpel. namun sangat enak di lihat.

Acara dilangsungkan di sebuah cafe dekat pantai, dimana semua tampak santai, memang caranya juga ringan, setelah Naya bergabung dengan yang lainnya acara pun sudah di mulai.

hidup lama di luar negeri Naya tak kaget dengan minuman berakohol namun ia tak pernah sekalipun menyentuhnya.  dan didepannya kini para dokter dan perawat pun sedang menikmatinya.

"Ya Tuhan... mereka inii......" batin Naya kesal karena semakin malam obrolan mereka semakin tak karuan dan mabuk di tempat itu, dan hanya dirimya saja yang sadar dan dalam keadaan normal

karena merasa bosan Naya pun beranjak dari kursinya dan menuju ke pantai. Ia berjalan menyusuri pasir pantai sambil sedikit menendang nendang pasirnya.

"sebenarnya hidup macam apa yang lu jalani ini..." gumam Naya

"kau bercanda denganku kan?? kau menertawaiku di atas sana kan??" kata Naya yang berbicara pada bintang yang tampak berkelap kelip diatasnya.

Naya sedang duduk di ayunan pinggir pantai sendirian, rasanya ia sangat tenang, mungkin Naya memang butuh ketenangan.

"Kau tauu.. dulu kau adalah hal yang aku tunggu setiap malam, melihatmu dan berbicara padamu" kata Naya lagi..

"kau tahu kan seseorang yang selalu ku ceritakan padamu..."

"Iyaaa diaaa!!! dia sekarang memiliki kekasih... huhuhu.. aku ingin mati saja rasanya!" kata Naya lalu gadis itu menangis tersedu sedu..

"Setiap aku melihatmu,, aku selalu ingat tentang mahluk menjengkelkan itu!!" kata Naya lagi sambil terus sesenggukan.

sudah seperti orang gila saja dirinya saat ini.. tapi terserahlah. Naya tak perduli. setidaknya dia bisa meluapkan sesak di hatinya.

"hikss.. lihatlah kau berkelap kelip seakan semakin menertawai kesedihanku, kau berfikir aku bodoh kan...!!"

"Aku benci pikiranku!!" teriak Naya sambil melepaskan topinya dan melemparnya begitu saja ke arah laut.  hingga Rambutnya terombang ambing oleh angin.

"Hiks... ingin aku kembali lagi ke luar negeri agar tak bertemu dengan mahluk sialan itu, tapi hiksss.. bagaimana dengan Nenek kakek ku.. hikss" isak Naya lagi.

Naya terus saja berteriak, menangis dan akirnya gadis itu tertidur di ayunan yang ia tempati.

Ceroboh!! itulah kata yang pantas untuk Kanaya saat ini. ia bisa tidur dimana saja.

Namun ia tak sadar Sepasang mata Arga sedari tadi memperhatikannya. Arga tampak tersenyum geli melihat Naya seperti orang gila, menangis dan berteriak tak tahu malu.

"Apa gadis itu sudah gila.." batin Arga.

dari kejauhan ia melihat Naya sudah tidak lagi bergerak dan punggung nya bersandar pada papan kursi.

"apa gadis ini Pingsan" batin Arga.

Arga lalu menghampiri Naya. seketika Dirinya tertawa puas karena mendapati Naya tertidur dengan wajah lucunya

"Bodoh!! dokter bodoh!!" kata Arga.

Tak tega membangunkan Naya yang tertidur dengan mata Sembab pun Arga menggendong dan membawanya kemobilnya.

Bak anak kucing, Naya begitu pulas tertidur di dekapan Arga, saat itu Naya bermimpi ia sedang bersama pangeran pujaan hatinya.

Arga pun membawa Naya kerumahnya.

Rumah itu tampak sepi karena pembantu Naya pulang kerumahnya, sebelum menurunkan Naya, Arga terlebih dahulu membuka pintu yang ternyata lupa tak Naya kunci tadi karena terburu buru.

"Aishh.. benar benar Bodoh rumahnya saja tidak dikunci" kata Arga.

karena tak tahu letak kamar Naya, Arga pun membaringkan Naya di ruang tamu.

"Lain kali jika ku temukan kau tidur di luaran sana. jangan harap ku membawamu pulang!" kata Arga sambil mengatur Nafas karena menggendong Naya. menatap Wajah gadis yang begitu polos didepannya ini terbesit keinginan untuk memilikinya, Namun apa daya, ia memiliki kekasih yang juga ia cintai , yaitu Mika, meskipun kedua orang tuanya tak menyetujui, namun Arga terlanjur Sayang pada Mika.

Mobil Naya juga sudah di antarkan pulang oleh orang Arga.

setelah memastikan semuanya beres. Arga pun pulang ke kediamannya, Arga memilih tinggal di mansion mewah miliknya, dimana ia juga tinggal bersama Mika disana.

************

"Hooaamm..." lenguh Naya yang baru saja bangun tidur itu.

Gadis itu tampak terkejut melihat ia berada di rumahnya.

"Astaga bagaimana bisa aku ada disini..." kata Naya, ia menggerayangi badannya.

"Siapa yang mengantarku pulang" kata Naya lagi..

"mobill.. mobilkuu" kata Naya langsung berlari menuju garasinya dan ia tampak cengo melihat mobilnya sudah terparkir disana,

"Apa aku lupa semalam pulang sendiri, tapi aaahh... aku kan sedang di pantai... Ya Tuhan... semoga kau membalas orang baik yang menolongku" kata Naya lagi.

hari ini adalah saatnya ia libur dari pekerjaan, Naya menggunakan waktunya untuk kekebun neneknya dan menyirami tanaman yang da disana.

"Andaikan Kakek Nenek masih ada.. " batin Naya sambil terus menyemprotkan Air pada tanaman buah buahan yang tumbuh subur diladangnya

Naya teringat Sela, dulu ia sering membawakan Sela beberapa buah buahan, dan kini Sela ingin lagi untuk membawakannya. Naya memetik beberapa buah Anggur dan Melon di sana diletakan ya didalam keranjang yang ia bawa.

Setelah sampai di rumah Naya mencuci buah buahan itu lalu memasukannya kedalam keranjang lagi, ia ingin memberikannya pada Sela.

"Haiishh.. Sela pasti suka buah buah ini" kata Naya dengan semangat.

Dengan cepat gadis itu mandi dan berdandan alakadarnya. bahkan kini ia hanya memakai Rok levis selutut dengan atasan kaos polos dan sandal japitnya.

Naya memacu mobilnya ke rumah Sela, Naya masih ingat betul dimana rumah Sela. Namun ia tak memiliki kebernian untuk masuk kedalam alhasil ia menitipkan keranjang berisi buah buahan itu kepada satpam rumah Sela.

"Sekarang kemana lagi ya..." kata Naya yang kini telah berada di tengah jalan.. hingga ia memutuskan untuk pergi ke sebuah Mall untuk berbelanja keperluannya.

Naya berjalan kesana kemari, seperti orang yang baru saja mendapatkan kebebasannya.

hingga Brukk!!!

KANAYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang