BAB 45

2.3K 87 9
                                    

Dijalanan ini, di kota ini, dan di negara ini, beberapa saat lalu adalah tempat yang pasti aku kunjungi setiap hari, membingkai kehidupan yang ku mulai lagi dari 0, membingkai mimpi menjadi seorang Dokter, membingkai mimpi untuk terbebas darinya.. tapi di tempat ini pula aku datang bersamanya, bersama masalalu yang ingin kulupakan setengah mati, namun mungkin rencana Tuhan berbeda dengan gambaran yang ingin ku capai, Aku lagi lagi terjebak bersamanya, bahkan dengan setatus yang jelas saat ini.. ingin aku katakan bahagia, namun hati ini masih terlalu sakit mengingat semua perlakuannya hampir 1 tahun ini..

haha... katakan saja mungkin aku wanita paling bodoh yang ada di dunia ini, sudah disakiti seperti apapun tetap memilih berdiri kokoh disampingnya..

Naya.. Naya... apa yang kau harapkan sebenarnya, apa kali ini kau yakin Pujaanmu itu akan sedikit berbelas kasih padamu?

(Naya bermonolog sembari memandang pemandangan didepannya, kakinya terus menyusuri jalan itu)

******************

dan disinilah Naya sekarang, sebuah Cafe didepan persis rumah sakit tempatnya bekerja dulu, ia sengaja menunggu disana setelah berjanjian dengan rekannya dulu sewaktu bekerja di sana..

Naya tak henti memandang pemandangan didepannya itu gedung yang menjulang tinggi dan megah itu pernah menjadi saksi bagaimana Naya meniti karir nya.

ingin sekali ia menemui teman temannya disana, namun ia tak mau mengambil resiko lagi, teman temannya kebanyakan seorang pria. sedangkan ia sadar bagaimana bahayanya Pria yang kini menyandang status sebagai suaminya itu. Cukup Satya dan Ares saja. lainnya jangan sampai menjadi sasaran Arga. .

jadi ia memutuskan untuk menunggu di sini saja teman teman nya, tentu temannya adalah seorang perempuan. dan tak lama wanita berambut pirang bernama Calista itu datang. Mereka sangat berteman baik disana. Calista memeluk erat Kanaya disana

"apa kau baik baik saja? aku merindukanmu, kau tak rindu dengan ruang operasimu?" tanya Calista.

Sedangkan yang ditanyai tertawa lebar melihat tingkah temannya ini yang dia anggap seperti anak kecil saja

Mereka beranjak dari sana lalu menuju ke sebuah Mall terbesar di kota itu. lagi lagi ia berjalan kaki. karena memang tidak terlalu jauh jauh juga.

"tak mungkin juga ia mencariku.. lebih baik aku berjalan jalan disini" kata Naya.

Calista mengajak Naya ke Mall tempat faforit mereka dulu. dan perhatian Naya tertuju pada seseorang yang berada disana.

Benar dia Arga. Arga bersama dengan koleganya sedang makan siang disana. namun Naya melihat sosok perempuan cantik bermata biru yang duduk di sebrang Arga sedang memperhatikan Arga.

Naya memperhatikan wanita cantik itu bagaimana memandang kagum suaminya. memperhatikan baju kurang bahan yang dikenakan oleh wanita itu, dan terang terangan mencari perhatian Arga. namun sejauh ini Arga tampak mengacuhkannya.

Baiklah.. akui saja Arga memang sangat tampan, siapa juga yang tidak akan terpesona melihatnya. dan itu di sadari Naya. jadi untuk cemburu pun ia sudah jengah

"huufftt... hanya begitu saja.. aku bahkan pernah melihat yang lebih menyakitkan dari ini" batin Naya.

Naya pergi lagi berjalan jalan dengan Calista.. Naya membelikan beberapa potong baju couple untuk Arga dan dirinya.

"dipakai sukurrr tidak dipakai ya sudah.." kata Naya ketika menenteng beberapa paper bag, ia tau tingkahnya ini kekanakan. tapi apakah salah jika Kanaya menginginkan kehidupan seperti pasangan lainnya.

"Nay.. kau tak ingin bertemu dengan teman teman? malam ini ada pesta di sebrang rumah sakit, ayolah kau ikut yaa" kata Calista membuyarkan lamunan Naya.

KANAYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang