"lepas!!!" kata Naya ketika tangannya di tarik Arga.
buggh... pungung Naya membentur tembok di sudut itu
"Ahh.." lenguh Naya. tak kala nyeri menyerang punggungnya
Arga mengungkung Naya dan mengunci pergerakannya di sudut itu
"kau fikir aku senang dengan semua ini? kau tertekan?? kau fikir aku tidak? aku lebih muak dari mu, aku memiliki kekasih dan aku harus menikah dengan wanita sepertimu!" kata Arga lantang di depan Naya. sejujurnya Arga lebih emosi dari Naya. bagaimana tidak beban berat yang di pikul Arga kini bertambah. apa lagi setelah ia membicarakannya pda Mika. Mika terlihat depresi dan Arga baru tahu jika Mika hamil. entah benar atau tidak nya yang pasti Arga saat ini sedang panas pikirannya
"Tuan Muda Arga yang terhormat.. siapa yang mau menikah denganmu, aku juga tidak mau, tapi lihat kelakuan keluargamu, mereka di sekitarku sengsara olehnya. kau fikir aku tidak gila memikirkannya. aku tertekan melihat orang di sekelilingku tak karuan." kata Naya dengan suara bergetar. lagi lagi ia teringat Gibran.
"mari buat kesepakatan kau harus menikah dengan ku. dan orang di sekitarmu akan aman. tapi kau tidak boleh mencampuri urusanku begitu pula aku tidak akan mencampuri urusanmu, dan kau tidak boleh protes jika Mika akan tetap tinggal bersamaku karena bagaimana pun dia pacarku" kata Arga
"ck... pernikahan macam apa ini" kata Naya sambil membuang muka. ia tak habis pikir dengan orang di depannya itu. bisa bisanya Arga berkata segampang itu. ia tak memikirkan bagiamana perasaannya.
"kau mendapatkan yang kau inginkan. begitu pula aku, dan kau hanya perlu bertahan selama 1 tahun berada di sisiku setelah itu mari kita akiri" kata Arga.
hancur sudah hati Naya. Bagaimana pun juga Arga adalah orang yang dicintainya. dan Arga mengatakan hal sekeji itu didepannya. benar benar Naya berada di titik terendah kali ini.
"kau fikir ini permainan?" tanya Naya dengan mata berkaca kaca
"bukan.. ini perjanjian, kalau kau sadar" jawab Arga.
Naya menundukan kepalanya mengingat semua orang di sekelilingnya.
"hiks.. Tuhan.. rencana apa lagi ini.." kata Naya dalam hati.
"Beri aku waktu" kata Naya langsung mendorong dada Arga dan berlari secepat yang ia bisa pergi dari ruangan itu.
tangannya menghapus air mata yang hendak jatuh..
Arga melihatnya. bagaimanapun Arga seorang lelaki yang memiliki hati, ia bisa merasakan apa yang Naya rasakan.
Arga tahu jika itu pilihan sulit bagi Naya, Namun keadaan dirinya juga sulit. Ayahnya mengancam akan mengeluarkannya dari keluarga dan jika itu terjadi bagaimana dengan Mika. Arga terlalu takut kehilangan Mika dan calon buah hatinya.. Sebenarnya Arga tak tega melihat Naya.
Naya memacukan mobilnya ke sebuah danau kecil di pinggiran kota. Naya menangis sejadi jadinya. Bagaimana bisa hidupnya sehancur ini. ia tak bisa membayangkan akan tinggal bersama suami dengan pacar suaminya dalam 1 atap. apalagi Arga.. cinta pertamanya yang sampai saat ini ia cintai.
"beraat Tuhan.. ini terlalu berat... kau mengujiku terlalu Berat.. hiks..." isak Naya.
Naya menekuk lututnya di sana dan membenamkan wajahnya diantara lututnya.
Waktu terus berjalan dan kini sudah mulai gelap. Naya masih saja menangis. namun apa daya ia juga lelah dengan semua drama itu. terkadang ia menyesal kembali ke neraga ini. namun kerinduan kepada kakek nenek nya lah yang membuatnya kuat kembali.
Naya bingung harus kemana Rumah yang biasa menjadi tujuaannya saat pulang kini sudah tidak bisa ia tinggali, Air matanya jatuh begitu saja didepan pintu rumahnya. barang-barangnya sudah berada di depan siap untuk diangkut. dengan perlahan Naya memasukan koper kopernya kedalam mobilnya dan ia bawa ke sebuah hotel di dekat rumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
KANAYA
Romancemenceritakan tentang gadis cantik bernama Kanaya Shakilla, gadis cantik yang duduk di kelas 3 SMA favorit di kota Jakarta. Namun ia harus menutupi paras cantiknya dengan balutan pakaian dan kacamata culun yang ia kenakan sejak SMP, ibunya sendirila...