BAB 12

2.4K 162 0
                                    

buru buru Naya berlari menuju ke dalam rumahnya, matanya membulat tak kala melihat Ibunya duduk disana.

"Minggir" kata Naya sambil menerjang beberapa orang disana.

"ada apa ini bu, ada apa ibu datang kemari.." ketus Naya kepada ibunya

" haha sombong sekali kau bu dokter ck..., bukankah rumah ini miliku?" kata Ibu Naya

"Ibu... Ibu sudah meninggalkan kami beberapa tahun yang lalu, kenapa sekarang pulang?" Kata Naya bergetar kedua sisinya di apit oleh body guard ibunya

"hussstt!!! jangan memanggilku dengan sebutan menjijikan itu, sebenarnya juga aku malas datang kemari. namun Rumah ini adalah hak ku, ini miliku... dan aku akan menjualnya!" kata Ibu Naya tanpa dosa

"Menjual?? keterlaluan.. ini peninggalan kakak nenek bu.. kenapa kau menjualnya!!" kata Naya yang  bergerak maju menghampiri ibunya namun kedua tangannya di cekal oleh  orang orang yang di bawa ibunya

"sudah ku katakan!!!! jangan menyebutkan kata itu sialan!!" bentak ibu Naya

"kau kah ini bu?? inikah wanita yang melahirkanku?" tanya Naya dengan mata merahnya. ia teramat rindu pada ibunya. namun dengan keadaan seperti ini bukanlah saat yang ia inginkan

"Huh.. jujur saja.. aku hanya ingin melenyapkan semua dari masalaluku, aku tak jngin memiliki keterkaitan sama sekali dengan semuanya" kata ibu Naya

"Sebenarnya apa salah kami... apa salahku padamu!!!! katakan bu  ayo katakan..!!" Kata Naya berteriak didepan ibunya.

Plaaakkkk!!!! Sebuah tamparan keras mengenai rahang Gadis itu, ibunya menamparnya dengan keras..

hingga wajah Naya menoleh kesamping dan sudut bibirnya terasa amis.

"sudah ku katakan.. jangan menyebutkan kata itu dengan mulut kotormu!! aku bukan ibumu sialan!!" kata Ibu Naya.

"Ibu.. Naya selalu mengerti ibu selama ini, tapi kenapa ibu begitu jahat, kenapa......." kata naya terhenti tak kala sebuah tamparan keras kembali menghantam pipi gadis itu.

Plaaakkkk!!

"Huh.. keras kepala juga kau ya... sama seperti ayah brengsekmu itu, memang seharusnya aku membunuhmu ketika bayi!" kata Ibu naya lalu mengelap tangannya seolah jijik dengan apa yang barusan ia sentuh

pedih sakit itu yang Naya rasakan kini.

"ku berikan kau waktu 2 hari untuk berkemas dari rumah ini, atau kau mampu membayar 20M dan aku akan melepaskan rumah ini" kata Ibu naya

Bodyguard itu melepaskan Naya dan Naya langsung luruh kelantai. ia begitu lemas dan pipinya memanas.. seketika ia menjatuhkan air matanya di bawah kaki ibunya.

"Ibu... hiks.." isak Naya menundukan kepalanya dibawah pandangan ibunya

ibu Naya pun berjalan pergi namun sebelumnya Tangan Naya yang berada tepat di samping kakinya ia injak kuat dengan heels nya. hingga naya Meringis kesakitan..

"ssshh... sakit ibu... hiks.." desis Naya.

setelah kepergian ibunya Naya tampak tak beralih dari tempatnya duduk.

"20M... aku dapat dari mana Ya Tuhan.. Kakek.. hiks.. Nenek... hiks.." isak Naya begitu saja.

Naya memikirkannya sepanjang malam. walau menguras habis tabungannya selama menjadi dokter ia pun tak akan pernah cukup dengan nominal besar itu

"Ya Tuhan bagaimana ini..." kata Naya sembari melangkah ke dapur mengambil minuman kaleng di kulkas. ia begitu setres saat ini. bagaimana nanti jika tinggalan kakek neneknya tak bisa ia lindungi..

KANAYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang