BAB 30

2.3K 110 3
                                    

"lu apain sih ga anak orang Gaa!!" kesal Rena

"mau gue apain itu terserah gue. lo gak usah crewet, jelasin cepet apa yang terjadi" kata Arga.

menarik nafas panjang laku menghembuskannya...

fuuhh..

"Dia shock, memar di badannya sepertinya lu tersangkanya. dan bengkak di bibirnya.  jangan bilang lo yang mukul dia?" kata Renata menelisik.

"apa harus di bawa ke rumahsakit?" tanya Arga.

"Sepertinya belum, tapi gue gak yakin kalo dia disini sama lo, lo pasti bakal lakuin hal buruk lagi ke dia. tapi tunggu.. gue kayaknya kenal sama cewek ini" kata Renata smabil berfikir.

"Dokter.. Ahli bedah syaraf yang dari Amerika kan? iya benar ini dokter Naya.  Kanaya Shakilla.." kata Renata sambil membungkuk menyentuh pipi Naya dengan terkejut

"lo kenal?" tanya Arga.

"Siapa yang gak kenal dia, duh lo gila!!! lo sakitin Dokter Naya Arga, lo gak tau seberapa banyak orang diluar sana ngejar ngejar dia! bahkan dokter semuanya di rumah sakit elo dan rumah sakit tempat gue kerja itu naksir sama dia, tiap hari ada aja yang ngomongin dia..!" kata Renata dengan geram.

Arga memicingkan matanya entah mengapa hatinya tak suka mendengarnya.

"Tapi tunggu, bukannya elo masih sama model norak itu?" tanya Renata.

"Mika namanya" kata Arga

"Serah siapa namanya, dia norak. gue benci sama tu anak, sok banget!!" kata Rena lagi.

meskipun Renata adalah teman akrab Arga namun ia tak bekerja di rumahsakit Arga dan Renata adalah seorang anggota Militer. ia baru saja pindah ke jakarta sebelumnya ia tugas di rumahsakit angkatan darat di Bandung. begitulah nasibnya menjadi Dokter militer, ia harus siap ditugaskan dimana saja. namun ia begitu mengenal Naya dari pembicaraan sesama Dokter. dan saat pernikahan Arga ia tak bisa datang hasilnya ia tak tahu siapa istri Temannya itu.

"Ambilin baju, gue bantu dia pake baju, dia bisa makin buruk kalau di biarin kayak gini" kata Rena

Arga segera mencari baju Naya dikamarnya. dan segera berbalik

"Astaga Arga!!!!" teriak Rena tak kala ia menyibak slimut Naya bagian bawah melihat bahwa kaki Naya masih terantai.

Arga yang mendengar teriakan Rena pun tergopoh-gopoh berlari

"Apa.. ada apa?" tanya Arga melihat Rena membungkam mulutnya

"Apa lo bilang hah??"

"lo rantai dia Arga! lo pikir dia hewan yang bisa lo rantai kayak gini hah?" kata Rena sambil bertelak pinggang ia benar benar marah dengan temannya itu.

Arga pun hanya menundukan pandangannya melihat kaki mulus itu terantai. entah mengapa ada perasaan kasihan disana.

"Lepas Arga!!" kata Rena lagi. dengan segera Arga meraih kunci yang ada di lemari untuk perlahan membuka rantai di kaki Naya.

"Gue gak tau jalan pikiran lo Ga. salah apa sih dia sampe lo tega kayak gini"

"Lo pukul dia, lo paksa dia nurutin nafsunya elo, dan lo ratai dia. otak lo kemana Arga, lo pikir dia hewan!" kata Rena, bagaimanapun ia juga wanita melihat wanita lain diperlakukan seperti itu ia tak trima tentunya.

dengan segera Rena memakaikan baju Naya dan merapikannya. sedangkan ia tak memperbolehkan Arga untuk menyentuh Naya sedikitpun hatinya sakit melihat sesama wanita di perlakukan seperti itu.

Rena masih terus mengomeli Arga.

ia terus mendebat karena ia bersikeras akan membawa Naya bersamanya. dan akan ia rawat di rumah sakit pangkalan darat di jakarta. dengan begitu ia berfikir jika Naya akan lebih aman disana.

KANAYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang