Vespa itu seperti kehidupan. Makin sering dikendarai, akan makin ada banyak cerita.
-Jeniver Alexsandra.
Jangan sering emosi kalau lo gak bisa ngendaliin emosi lo sendiri.
-Darius Desmon.
***
Selamat membaca cerita JENIVER semuanya..
***Semua murid kini sedang berdiri menghadap ke bendera. Upacara kini dilakukan pagi ini. Jeniver dan temannya yang lain keluar dari kantin Pak Jajang dan berjalan menuju Lapangan. Sisi lain teman Jeniver sibuk dengan merapihkan bajunya dan rambutnya yang berantakan. Gerombolan Jefri belum sampai ke sekolah saat ini.
Jeniver menatap Pak Ahmad dengan tatapan malas. Jeniver berjalan melewati Guru itu dengan tatapan sinis nya, Darius yang di samping nya hanya mengawasi agar Jeniver tidak ribut lagi dengan Guru ini.
"Bariss!! Bariss!! Bariss!!!" gertak pak Ahmad yang sedang membawa penggaris kayu. Guru satu ini yang paling tidak di sukai oleh Jeniver. Guru yang sering bertengkar dengan Jeniver, bukan hanya itu saja. Guru ini sering ikut campur dengan urusan murid di sini.
"Najis" sahut Jeniver. Perempuan ini kini baris di barisan belakang yang sering ia tempati dan tidak ada siapapun yang menempati barisan itu kecuali Jeniver dan temannya. "Guru kayak gitu aja di bangga-baggain" ucapnya yang tatapan tajam nya tertuju kepada Guru itu.
"Biarin aja Jen" jawab Bastian yang kini sedang berdiri di barisan belakang Jeniver. "Orang kayak gitu gak harus di ladenin"
"Gue aja jijik banget sama guru itu, Jangankan sama guru itu. Semua guru disini aja gue jijik" sahut Darius dari belakang sana, laki-laki ini sedang berjongkok di belakang agar tidak kena sinar matahari.
"Satu Server lo sama gue" cengir Jeniver kepada Darius.
"HAREDANG! HAREDANG! HAREDANG!" teriak Deon yang kini sedang berdiri di depan dengan Liam dan Reynand. "PANAS! PANAS! PANASS! SYELALU SYELALU SYELALU PANAS DAN HAREDANGGG"
"PANAS LIAT LO SEMUA!, GAK ADA CAKEP CAKEPNYA" sahut Deon lagi.
"Emang lo cakep?, Gak sama sekali!" ucap Maura yang sedang menatap Deon tajam. Murid perempuan yang sangat cantik dan badannya yang sangat bagus. Anak kelas IPA2. Sekaligus anak kebanggaan guru. Maura ini sering mendapatkan peringkat di kelasnya.
"Waduhh langsung kena Jantung maki-makian si Maura" sahut Liam kepada Deon.
"Astaga Neng, Abang yang ganteng ini di bilang Jelek? Kurang ganteng apalagi abang Neng?" tanya Deon kepada Maura. Namun Maura hanya menatap Deon malas.
"Kurang Cakep, kurang pinter, kurang-"
"Cukup, udah sampai Lambung ini maki-makian lo, bahkan bukan sampai Lambung doang udah sampai paru-paru gue" celetuk Deon. Liam yang melihat mereka spontan langsung Tertawa terbahak-bahak. Maura langsung memalingkan wajahnya dan menghadap ke depan
"JANGAN LUPA SOBREK CHANEL YOUTUBE GUE WOII, FOLLOW JUGA AKUN INSTAGRAM GUE" Reynand kini sedang sibuk dengan camera yang di tangannya dan banyak murid yang ikut membuat Flog dengan nya. Guru yang melihat kelakuan Reynand hanya menggelengkan kepalanya.
"Lo udah Follow akun Instagram gue belum?" tanya Reynand kepada salah satu murid perempuan yang di samping nya. "Lo juga? Udah Sobrek chanel YouTube gue?" tanya nya lagi kepada murid perempuan yang di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JENIVER
Teen Fiction[Selamat membaca cerita Jeniver Alexsandra] Jeniver Alexsandra, si ketua geng motor asal Jakarta, yang di julukki sebagai PEREMPUAN PALING BAHAYA DAN MISTERIUS!. Keseharian Jeniver yaitu berantem dengan siapapun yang mencari masalah dengan dirinya...