***
Selamat membaca semuanya
🔥🔥
***Pagi-pagi sekali Jeniver sudah ada di kantin Pak Jajang. Jeniver termenung, sedari berangkat sekolah Jeniver tidak bertemu dengan Kedua Orangtuanya. Padahal ini hari dimana Jeniver akan Memaafkan mereka. Jeniver duduk di kursi sendiri, Semua temannya sedang belajar. Karena kejadian kemarin Jeniver jadi tidak di bolehkan untuk Sekolah selama 1 minggu.
"Kasian kamu Jeniver, coba aja kamu gak berantem sama Pak Ahmad. Kamu gak bakalan sendirian di Kantin" ucap Pak Jajang. Pak Jajang sedang membuat minum untuk Jeniver.
"Kata siapa sendirian? Orang ada Pak Jajang kok disini" ucap Jeniver dengan menyengir kepada Pak Jajang. "Kali-kali gak sekolah pak. Sekolah mulu capek" celetuk Jeniver.
"Ngada-ngada aja kamu Jeniver, Namanya juga sekolah pasti Capek. Kalau gak mau capek ya mending Jangan sekolah" ucap Pak Jajang.
"Nah makannya itu, Jeniver lagi menikmati gimana sih rasanya gak sekolah" celetuk Jeniver. Saat-saat seperti ini Jeniver tetap tertawa lebar. Tidak memikirkan masalah yang masih belum dirinya selesaikan. "Ngomong-ngomong nih pak, Enak juga kalau gak sekolah."
"Nih minuman nya. Kamu harus sekolah Jeniver, katanya mau Jadi perempuan pengusaha?" ucap Pak Jajang. Dengan duduk di samping Jeniver.
"Orang Pengusaha juga pasti sering bolos di waktu Pelajaran Sekolah pak" cengir Jeniver. Pak Jajang hanya menggelengkan kepalanya dan ikut tertawa.
"Kamu bercanda mulu Jeniver" decak Pak Jajang. "Bapak mau ke dalem dulu, kamu diem di sini jangan kelayapan." suruh Pak Jajang. Yang di angguki Jeniver.
Jeniver mengangguk, Jeniver duduk di kursi dengan minuman yang di hadapannya, Memikirkan sosok Laki-laki yang bisa menyelesaikan masalah nya satu persatu. Jeniver lagi-lagi tersenyum ketika kembali memikirkan Sosok Jefri di ingatannya. Jeniver menoleh ketika ada yang menepuk pundak nya. Ia kira yang menepuk pundak nya Pak Jajang atau Temannya. Tapi ternyata sosok laki-laki yang Jeniver tidak tahu.
Laki-laki itu memberikan pukulan ke wajah Jeniver begitu keras hingga Jeniver terjatuh Dari tempat Duduknya. Laki-laki itu tidak sendiri ada lima teman nya yang di belakang laki-laki itu. Jeniver bagun dan memegang sudut bibirnya yang berdarah. Dengan emosi Jeniver memberi pukulan ke Wajah laki-laki itu dengan keras.
"Siapa lo? Berani banget lo pukul gue" Jeniver berdiri di hadapannya. Kini Dirinya sedang terkulut oleh Emosi yang begitu memuncak.
Laki-laki itu berdecih. "Oh, Jadi lo yang namanya Jeniver? Yang udah pukulin Wander? Gue kira lo sejago apa? Ternyata lo cuma perempuan lemah." laki-laki itu tertawa bersama temannya yang lain. "Lo? Gak ada apa-apa nya di bandingkan sama gue. Lo perempuan lemah yang mau jadi super Hiro buat sekolah Sampah ini!" tawa laki-laki itu menggelegar di Kantin.
Jeniver mengambil Tongkat Basball yang ada di meja dan menunjukkan tongkat Basball nya ke wajah laki-laki itu. "Siapa yang sampah? Berani banget lo datang ke sini! Dan berani-berani nya lo katain sekolah gue" Jeniver memukul pundak Laki-laki itu. Namun sial Laki-laki itu menahan Tongkat Basball Jeniver dengan tangannya dan melempar tongkat Basball Jeniver ke sembarangan tempat.
"Segitu doang kemampuan lo? Hebat! Hebat! Sangat Hebat! Gue pikir lo perempuan lemah, ternyata kemampuan lo begitu tinggi juga ternyata" ucap Laki-laki itu. "Oh iya nama gue, Laskar. Saudara Wander dan misi gue kali ini sama, sama-sama berniat untuk menghabisi lo JENIVER ALEXSANDRA, ketua Vagos!" Laskar tertawa lebar.
"Laskar?" tanya Jeniver dengan kening yang berkerut. Seperti pernah melihat laki-laki ini tapi Jeniver lupa.
"Iya gue Laskar, kenapa? Takut lo?" ucap Laskar kepada Jeniver.
KAMU SEDANG MEMBACA
JENIVER
Fiksi Remaja[Selamat membaca cerita Jeniver Alexsandra] Jeniver Alexsandra, si ketua geng motor asal Jakarta, yang di julukki sebagai PEREMPUAN PALING BAHAYA DAN MISTERIUS!. Keseharian Jeniver yaitu berantem dengan siapapun yang mencari masalah dengan dirinya...