46. UJIAN TERAKHIR

55 13 0
                                        

Selamat membaca guys...

***

Bel masuk berbunyi, semua murid yang sedang bermain Futsal, Basket, Bulu Tangkis dan yang sedang menongkrong di luar pun spontan memasuki kelas masing masing. Hari ini adalah hari terakhir ujian dan tinggal hanya menghitung waktu saja. Hari perpisahan pun sebentar lagi akan tiba dan mereka semua akan meninggalkan sekolah ini dan meninggalkan semua kenangan nya dan lanjut di kuliah mereka masing masing.

Bu Azizah memasuki kelas 12 IPA 1. Membuat semua siswa-siswi yang ada di kelas pun bersorak heboh karena hari ini mereka tidak diawasi oleh Pak Ahmad. Si guru killer dan guru paling galak yang pernah mereka temui.

Bu Azizah membagikan kertas ulangan kepada semua murid murid nya, Jeniver sangat menyukai guru ini karena Bu Azizah ini satu satunya guru yang baik kepada dirinya dan tidak pernah membicarakan dirinya kepada semua guru-guru.

Jeniver memandang Bu Azizah dengan senyum tipis yang terbit di bibir nya. Bu Azizah mengernyit menatap Jeniver yang sedang menatap dirinya balik.

"Jeniver," panggil Bu Azizah. "Kamu Kenapa liatin ibu kayak gitu? Ada yang salah sama penampilan ibu hari ini?" tanya Bu Azizah kepada Jeniver. sontak membuat Jeniver berhenti menatap Bu Azizah.

"Iya kenapa Bu?" tanya Jeniver. "Maaf Bu tadi Jeniver lagi melamun"

"Ngelamunin siapa kamu Jeniver?" tanya Bu Azizah tertawa kecil.

"Biasa Bu, lagi ngelamunin Jefri. Karena bentar lagi bakal ketemu" sahut Darius menggoda Jeniver.

"What? Jefri mau ke Jakarta?" tanya Laura kepada Darius. "Kapan Dar?"

"GAK JADI KATANYA, DI UNDUR LAGI" teriak Deon menyeletuk. Sontak Laura menatap Deon tajam.

"Kapan Dar?" tanya Laura.

"Kapan kapan" jawab Darius santai. Membuat seisi kelas menertawakan Laura.

"Ngeselin lo Dar!"

"Lah, suka suka gue!"

"Lagian Jefri ke Jakarta cuma mau ketemu Jeniver bukan mau ketemu lo" ucap Reynand kepada Laura. "Pede amat lo mau di samperin sama Jefri"

"Mimpi! Halu" timpal Liam. "Orang Jefri suka nya sama Jeniver bukan lo"

"MAMPUS! KENA MENTAL!" seru Panjul ikut tertawa melihat reaksi Laura yang hanya diam di perlakukan seperti itu.

"JUL! APA KABAR LO JUL! MAKIN HARI MAKIN MENJADI JADI LO YA. BERANI SEKARANG LO IKUTAN NGOMONG SAMA KITA-KITA" ujar Reynand berteriak membuat Panjul tertawa keras.

"BERANI LAH, GAK CUPU LAGI GUE"

"ASIK MANTAP JUL!" seru Deon mengacungkan jempol nya.

"Kenapa sih lo semua tuh? Kayak jijik banget sama gue?" tanya Laura kepada ke lima laki-laki itu. "Kayak nya tuh gue selalu salah di mata lo semua!"

"Jawaban yang tepat!" gumam Darius menyetujui ucapan Laura.

"Lah emang gitu kenyataan nya. Kenapa lo? Gak suka?" tanya Deon, sarkas.

"Wanjayy Deon beraksi nih" seru Liam. "KASIH PAHAM! KASIH PAHAM!"

"Kasian banget sih lo Laura, gak pernah di hargain sama mereka. " kata Freya membalikkan badannya ke belakang dan menatap Laura. "Kayak nya tuh semua orang udah mulai gak suka deh sama lo,"

"Apa lo?" sarkas Laura.

"Gak papa, cuma mau ngucapin. Mampus aja karena banyak yang gak suka sama lo. Makannya jadi orang jangan suka caper apalagi suka ikut campur urusan orang lain" ujar Freya tajam.

JENIVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang