Memang benar, Orang yang paling mengerti itu cuma teman bukan keluarga.
-Jeniver Alexsandra
***
SELAMAT MEMBACA CERITA JENIVER
💜💜💜💜💜
***Jeniver pulang ke rumahnya, Jeniver memarkirkan motornya di garasi. Berjalan menaiki tangga, dan membuka pintu rumahnya. Jeniver terkejut ketika orang tuanya sedang duduk di sofa dengan tatapan tajam kepadanya. Papahnya menatap tajam Jeniver sedangkan mamanya menatap jeniver khawatir. Menghiraukan kedua orangtuanya, Jeniver berjalan namun jalannya terhenti ketika suara papahnya memanggil dirinya. Jeniver menoleh pada papahnya dan mentap papahnya malas
Papah Jeniver menghampiri Jeniver dan mengepalkan tangannya, Satu tamparan hangat mengenai pipi Jeniver, Jeniver terkejut begitu pula dengan mama nya, mama nya yang sedari tadi duduk langsung berdiri dan menghampiri papahnya jeniver yanh emosi. Jeniver memegang pipinya dan menatap papahnya tajam
"Kenapa?" tanya Jeniver dengan memegang ujung bibirnya yang sedikit berdarah. "Kenapa anda tampar saya?" tanya Jeniver tajam kepada papahnya
"Kamu kemana aja? Habis main sama temen-temen berengsek itu? Iya!!" bentak papahnya dengan menatap jeniver lebih tajam dari sebelumnya. "Apa yang kamu cari dari temen-temen kamu itu? Apa?!!!" ujar papahnya lagi
"Apa? Temen berengsek?? Sejak kapan anda atur atur hidup saya?!" ujar Jeniver membuat Papahnya mengeraskan rahangnya. "Apa yang saya cari dari temen-temen saya? Dia bisa buat saya bahagia, walau hanya dengan cara dia sendiri. Dan anda? Apa anda tahu, kemana saja anda selama ini? Baru perhatikan saya?" ujar Jeniver dengan tersenyum perih. Sudah lama Jeniver tidak pernah mendengar ucapan ayahnya selama ia duduk di kursi SMP
"Kamu gak sopan ya ngomong sama orang tua kamu! Papah yang biayain sekolah kamu! Dan papah juga yang mencukupi kebutuhan kamu juga!!" ujar papahnya dengan memegang pundak Jeniver. "Ini imbalan kamu untuk papah?"
"Apa yang tadi anda bilang? Biaya sekolah? Saya yang bayar bukan anda!!, saya dan teman saya punya distro dimana-mana! Dan saya juga sering ikut pertandingan basket!! Gak ada sepeser pun uang dari anda! Dan jika anda berfikir kalau anda sering menyimpan uang di meja belajar saya, sudah saya Transfer balik ke rekening anda!" ucap Jeniver menaikan nada berbicara nya
Papahnya mengepalkan tangannya namun langsung di tahan oleh mama jeniver. "Kamu!!" papahnya hampir menampar jeniver namun tangannya langsung di tahan oleh Jeniver
"Jangan sering main tangan!" Jeniver menghempaskan tangan papahnya. "Saya gak suka lihat laki-laki yang kasar!" ujarnya tajam
"Jeniver!!" bentak mamanya. Mamanya melihat Jeniver dengan tatapan tidak percaya. "Kamu jangan kasar sama papah kamu! Dia itu papah kamu!!"
"Apa? Papah? Dia itu laki-laki yang sering bikin saya sakit! Kemana saja dia waktu saya butuhkan dia? Kemana?! Dia hanya bisa memberikan sebuah janji saja. Dan saya gak suka di kasih janji oleh orang yang gak tepatin janji nya itu!!" ucap Jeniver tajam. Emosi Jeniver semakin melonjak
"Janji? Apa papah pernah janji sama kamu?" tanya papahnya dengan mengerutkan keningnya
Jeniver tersenyum misterius. "Lihat sendiri kan? Saya capek! Saya capek buat debat dengan anda! Saya capek!" ujar Jeniver dengan membalikkan badannya
"Jeniver!" panggil mamanya
Jeniver berjalan menaiki tangganya dan langsung masuk kedalam kamarnya. Papah dan mamanya menatap Jeniver yang sudah memasuki kamarnya dengan menutup pintu dengan kencang
KAMU SEDANG MEMBACA
JENIVER
Teen Fiction[Selamat membaca cerita Jeniver Alexsandra] Jeniver Alexsandra, si ketua geng motor asal Jakarta, yang di julukki sebagai PEREMPUAN PALING BAHAYA DAN MISTERIUS!. Keseharian Jeniver yaitu berantem dengan siapapun yang mencari masalah dengan dirinya...