41. VIDEO CALL

71 14 0
                                    

Happy reading...

***

"Gue pulang dulu ya," pamit Jeniver kepada teman temannya yang berada di kantin Pak Jajang.

"Mau balik lo Jen?" tanya Reynand. "Nanti aja kenapa Jen, kita nongkrong dulu. Ngopi ngopi kita"

"Nanti malem gue ke sini, ada pekerjaan yang harus gue kerjain sekarang " jawab Jeniver. Buru buru memakai jaket nya dan mengambil kunci motor yang ada di atas meja.

"Sibuk amat lo kayak emak gue" celetuk Liam.

"Emang lo punya emak?" tanya Deon kepada Liam.

"Punya lah anjing! Bangsat! Lo kata gue anak yatim apa?!" Liam melempari botol minuman kepada Deon dan tepat mengenai kepala nya.

"Aduh, sakit anjir. Bercanda kita" ucap Deon cengengesan.

"Bercandaan lo gak lucu, SETAN!"

"Tumben balik cepet, mau video call sama Jefri? Udah kangen nih?" ujar Bastian menggoda Jeniver. "Baru juga Jefri pergi beberapa jam lalu, masa lo udah kangen aja"

"Udah lah biarin nanti kan malem kita nongkrong lagi" kata Darius.

"Tau lo Rey, kasian lah si Jeniver lagi patah hati dia gara gara di tinggalin calon kekasih nya" ujar Deon menaik turun kan kedua halis nya.

"Ngapa jadi ke gue anjing? Si Bastian noh yang ngomong kayak gitu. Ngapa lo jadi salahin ke gue?" tanya Reynand terheran-heran.

"Iya bener apa kata Deon, lagi patah hati gara gara di tinggalin sama calon suami. " ujar Liam menimpali.

"Ngomong sekali lagi gak akan gue kasih diskon lo pada kalau beli baju di Distro!" ucap Jeniver kepada Reynand, Deon dan Liam. Di sisi lain Darius dan Bastian hanya tertawa renyah.

"Gue cabut duluan, nanti malem gue ke sini lagi. " ucap Jeniver yang di anggukki Darius dan Bastian.

Jeniver melajukan motornya meninggalkan area kantin Pak Jajang.

"Ya allah Jen, sekate kate lo kalau ngomong. Bisul nanti bibir lo!" ucap Deon.

"Ngomong nya" ucap Darius. "Kalau Jeniver denger, habis lo di tangan dia"

"Tongkat Baseball melayang yang ada" ujar Bastian menimpal.

"Yang ada bibir lo yang bisul, sebelum bibir Jeniver bisul yang ada bibir lo duluan yang bisul" ujar Reynand tajam.

"Ebuset lo berdua ngapain ngomong bisul sih? Jadi keinget dulu gue pernah bisul di mata" celetuk Liam.

"Kok di mata si Anjing?" tanya Deon tertawa terbahak bahak. "Di kelopak mata kali, kok di mata sih? Gak jelas lo kalau ngomong samsudin"

"Yaelah itu maksud gue tadi, salah dikit doang kali" jawab Liam.

Reynand merangkul pundak Liam. "Lo ngomong sekali lagi gue kasih ini nih" ucap Reynand memberikan karet kepada Liam.

"Buat apa?" tanya Liam mengernyit.

"Buat iket mulut lo, berisik lo dari tadi ngomong mulu. Cape telinga gue dengernya" jawab Reynand.

"Bangsat" kata Liam raut wajahnya sangat santai, adem.

"Lo ngomong aja salah, apalagi gerak" celetuk Deon.

"Terus lo kira gue harus apa? Diem gitu kayak patung dong gue" jawab Liam menyentak.

"Jangankan ngomong, lo idup aja pasti selalu salah di mata orang orang" ujar Darius tertawa pelan.

JENIVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang