***
Happy Reading kalian semuanya..
Jangan lupa Vote sama Komen nya yaa. 🔥🔥
***"Lo udah makan Jen?" tanya Jefri kepada Jeniver. "Mau mampir ke depan sana gak? Enak kayaknya tuh" tunjuk Jefri ke tempat Pecel Lele.
"Boleh," jawab Jeniver dengan menganggukkan kepalanya.
"Oke"
Jefri melajukan motornya, dan tidak terlalu jauh mereka sudah sampai di tempat makan yang sederhana. Jeniver turun dari motornya dan Jeniver pun sama. Jefri membuka Helm nya dan merapihkan rambut nya, sisi lain Jeniver masih kesulitan untuk membuka Helm nya. Jefri yang melihat Jeniver pun langsung membantu Jeniver membuka kan Helm nya. Mereka saling bertatapan seketika suara motor membuat mereka berhenti saling bertatapan. Sunggu ini hari dimana Jefri sukai. Bisa berdua dengan Jeniver.
"Ayo makan" ajak Jefri kepada Jeniver.
"Iya bentar Jef, rambut gue berantakan ya?" Tanya Jeniver dengan merapihkan rambut nya yang berantakan. Dengan waktu yang begitu cepat Jefri merapihkan rambut Jeniver. Jeniver yang di perlakukan seperti itu langsung terkejut dan hanya bisa diam."Lo cantik hari ini" puji Jefri yang masih sibuk membenarkan rambut Jeniver. "Anak Jakarta emang gak ada tanding nya. Paling cantik semua apalagi lo. Pasti semua orang pada Naksir sama lo, jangankan orang lain. Gue aja lumayan sih Naksir lo" ucap Jefri ngelantur. Jeniver hanya diam menatap wajah Jefri dekat.
"Apasih Jef," elak Jeniver dengan menghindarkan pandangan nya. "Gue gak mau di Sukai apalagi Menyukai" ucap Jeniver.
"Lagian siapa yang suka sama lo?" goda Jefri yang mendekatkan wajahnya ke wajah Jeniver. "Gue cuma Naksir aja dan belum sepenuhnya" ucap Jefri.
"Gajelas idup lo tuh Jef" ucap Jeniver dengan berjalan ke depan dan duduk di kursi panjang.
Jefri langsung duduk di samping Jeniver dan menatap Jeniver lagi. Jeniver yang terus-terusan di Pandangi oleh Jefri spontan menyingkir kan wajah Jefri dengan Tangannya.
"Bang pecel lele nya dua porsi ya, minumnya air Teh aja, kalau gak ada air Teh, air keran aja" panggil Jefri kepada bapak pedagang itu. Bapak itu langsung tertawa dan mengacungkan jempol nya.
"Ngada-ngada pikiran lo Jef, sama aja lo sama yang lain. Sama-sama Stres" celetuk Jeniver dengan terkekeh.
"Bercanda doang gue Jen" cengir Jefri.
"Jef, ada sesuatu yang mau gue omongin" ucap Jeniver serius.
"Apa?" tanya Jefri.
"Misalnya, Orangtua lo gak perhatian sama lo dan sibuk sama pekerjaan nya masing-masing. Dan lo sama sekali gak mereka peduliin. Gimana perasaan lo?" tanya Jeniver kepada Jefri.
"Makasih Pak" ucap Jefri yang makanan mereka susah datang. Jefri langsung menoleh kepada Jeniver dan mengangguk. "Gue sih orangnya gak di bawa ribet. Kalau Orangtua gue masih sayang sama gue ya Syukur kalau nggak ya gak papa. Terkadang hidup jangan di bawa rumit. " jawab Jefri. Jawaban seperti apa ini. Sampai Jeniver saja tidak kepikiran dengan pemikiran Jefri.
"Oke, Terus gimana perasaan lo kalau bokap lo sering kasih lo Janji tapi gak pernah di tepati. Apa perasaan lo?" tanya Jeniver lagi. Jefri yang sedang makan pun langsung berhenti.
"Makan dulu" titah Jefri dengan menyodorkan makanan nya. "Nanti kita ngomong lagi, tapi makan dulu"
"Jawab dulu" kekeh Jeniver.
"Janji itu hanya sebuah kata. Bokap lo gak tepati Janji itu pasti ada Alasan nya bukan sebuah Keinginan nya" Jawab Jefri santai.
"Oke, satu lagi-"

KAMU SEDANG MEMBACA
JENIVER
Roman pour Adolescents[Selamat membaca cerita Jeniver Alexsandra] Jeniver Alexsandra, si ketua geng motor asal Jakarta, yang di julukki sebagai PEREMPUAN PALING BAHAYA DAN MISTERIUS!. Keseharian Jeniver yaitu berantem dengan siapapun yang mencari masalah dengan dirinya...