58. LEBIH BAIK CUKUP!

94 14 0
                                    

Happy reading...

🎶; ADE GOVINDA FEAT. FADLY - CUKUP LEBIH BAIK.

***

Kejadian kemarin membuat Jefri tak tenang. Pikirannya sangat campur aduk, Jeniver benar-benar meminta dirinya untuk menjauhi Jeniver, bagimana bisa Jefri menjauhi perempuan yang ia sayang begitu saja. Jeniver benar-benar membuat Jefri tak habis pikir, Jefri berkali-kali menolak kemauan Jeniver, namun Jeniver kekeh ingin Jefri menjauhi dirinya.

Pikirannya Jefri tak tenang, dan sedari malam pun Jefri masih berada di rumah Jeniver, Jefri tidur di luar, semua temannya pulang ke rumahnya masing-masing. Hanya Jefri tak pulang ke rumah, Jefri tetap menjaga Jeniver.

"Jeniver lagi apa ya?" gumam Jefri, masih duduk di kursi dengan melamun.

Jefri mengintip ke jendela namun sama sekali tak ada Jeniver di ruang tengah, mungkin Jeniver masih tidur. Pikir Jefri.

Suara motor yang begitu keras terdengar begitu jelas di telinga Jefri. Semua temannya menuruni motor mereka masing-masing, dan berjalan menghampiri Jefri berbondong-bondong.

"Jef, lagi apa lo? Lo gak balik dari semalem?" tanya Darius kepada Jefri.

"Hah? Lo gak balik dari semalem Jef?" tanya Arthur tercengang. "Siriusly?"

"NAON? MANEH PEREUM DI DIEU? DI KORSI? APA DI DALAM BARENG AYANG JENIVER?" teriak Ridho lantang. "AYO JELASKAN!"

"Eh eh eh, lo kalau ngomong gak masuk akal ya Dho, mana mungkin Jefri tidur berdua sama Jeniver, orang Jeniver nya aja sangar gitu. Bisa-bisa Jefri kena sambit yang ada" ujar Deon ikut menyahut.

"Bener juga apa kata si Deon, Mana mungkin kalau si Jefri tidur berdua sama Jeniver" timpal Liam.

"Pikiran lo ngeres mulu," Bastian menarik telinga Ridho membuat Ridho mengaduh kesakitan. "Berisihin nanti hari minggu,"

"Lo kata otak gue taman bencong apa?" celetuk Ridho melepas tangan Bastian yang ada di telinga nya. "Mana pedes banget lagi lo tarik telinga gue, sakit nih sakit"

"Lebay lo semua, gue cowok man. Lagian cuma tidur di kursi doang mana sakit" jawab Jefri, santai.

"Tuh denger" sahut Reynand. "Tidur di kursi bukan di satu keranjang"

"Gue yakin pikiran lo juga ikutan ngeres kan??" tanya Reynaldi kepada Reynand. "Jujur lo Rey, gue liat dari mata lo, lo juga kayak nya sedang berpikiran ngeres"

"Sekata-kata lo kalau ngomong, gue bogem lo lama-lama" ujar Reynand.

"Gue adu ke Aisyah baru tau rasa lo ya, tau-tau.. "

"Apa lo hah?" Reynand mencengkeram baju Reynaldi.

"Ampun bang, gak bukan gitu maksud nya" cicit Reynaldi tertawa jail.

"Udah berisik lo semua" ujar Arthur sarkas. "Ngomong mulu lo, udah kayak cewek"

"Lah gue emang cewek" celetuk Ridho.

"IH MULAI ANJING, " ujar Liam langsung pindah tempat jadi berdiri di sebelah Kaizan, si cowok pendiam.

"Pantes aja banyak cewek yang gak mau sama lo, orang lo aja kelakuan udah kayak cewek. Nanti kalau ada yang suka sama lo dikira nya lesbian lagi" celetuk Deon tertawa bareng Reynaldi dan Reynand.

"Bukannya langgeng, ini malah lengang" timpal Reynaldi, menyeletuk.

"Bener bener lo ya Rey, gak setia kawan lo." tunjuk Ridho ke arah Reynaldi. "Gue waktu lo di bully di Bandung, gue masih setia kawan tuh masih bantu belain lo. Tapi lo di saat gue di bully di sini, lo gak pernah belain gue. Malah ikut-ikutan bully gue"

JENIVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang