Happy Reading...
***
Jeniver memasukan baju bajunya ke dalam koper, semua barang barangnya ia masukan ke dalam koper yang lebih besar. Jeniver tidak mengira bahwa Papa nya mengusir dirinya anak sendiri.
Sonya membuka pintu kamar Jeniver dan melihat anaknya yang sedang membereskan barang barangnya. Sonya masuk ke dalam kamar Jeniver.
"Jeniver," panggil Sonya menepuk pundak Jeniver. "Kamu mau tinggalin Mama sendiri di sini?"
Jeniver langsung diam.
"Kamu mau tinggal di mana nanti Jeniver?" tanya Sonya. "Nanti kamu sekolah gimana? Makan nya? Kamu sanggup hidup sendirian?"
"Bukannya Jeniver ini emang hidup sendirian sejak dulu, bahkan kalian ada pun tidak pernah anggap Jeniver ada. Jadi buat apa Jeniver di sini?" jawab Jeniver lirih.
"Kita bisa bicara baik baik bukan? Gak harusnya masalah di selesaikan seperti ini? Kita bicara baik baik ya. " bujuk Sonya kepada Jeniver.
"Mau bagaimana pun di selesaikan, dan dengan cara apapun, masalah tetap ada dan tidak akan pernah selesai," kata Jeniver. "Aku muak sama sifat Papa, aku gak betah di sini. Mending aku pergi dari rumah ini"
"Tenang, masalah biaya sekolah, rumah dan makan aku bisa urus sendiri. Mama jangan khawatir, aku bisa cari uang sendiri tanpa bantuan siapapun,"
"Mama gak mau kamu pergi dari rumah ini Jeniver. Cuma kamu satu satunya anak yang Mama punya " ucap Sonya air matanya membasahi pipinya. "Setelah Adik kamu pergi ninggalin Mama, kamu juga mau pergi ninggalin Mama sendirian di sini?"
Jeniver menghapus air mata Mama nya. "Jeniver emang pergi dari rumah, tapi Jeniver gak pernah ada niatan sedikit pun buat lupain Mama. Jeniver pergi sebentar, nanti kalau semuanya baik baik aja, Jeniver pulang dan tinggal bareng Mama" ucap Jeniver.
"Non Jeniver, mobil non Jeniver sudah bapak siapkan sama motor nya juga. " ucap Pak Sucipto— Satpam di rumah ini. "Mau saya bantu Non buat masukin barang barang nya ke dalam mobil?"
"Boleh Pak, ini barang barang nya" ucap Jeniver menujuk ke arah dua koper berwarna hitam dan tas berwarna merah. "Soal motor, nanti Jeniver balik lagi ke sini"
"Baik" angguk Pak Sucipto.
"Aku pergi dulu ya, Mama di sini harus sehat, jaga kesehatan. Jangan terlalu capek kerja. " ucap Jeniver.
"Jangan tinggalin Mama Jen" ucap Sonya menahan tangan Jeniver.
Jeniver menyingkirkan tangan Mama nya dan menatap sonya teduh. "Aku gak bisa lama lama di sini. Gak ada yang menginginkan aku di sini. "
Jeniver berdiri dan keluar dari kamarnya, Sonya tak henti henti berteriak memanggil Jeniver dengan tangisan nya. Jeniver buru buru turun ke bawah tidak kuat melihat Mama nya yang memanggil dirinya.
Jeniver berjalan menuju gerbang dan langsung memasuki mobil nya. Jeniver melihat Bi Suryanti yang berlari dan memanggil nama dirinya.
"Non Jeniver mau pergi? Pergi kemana non?" tanya Bi Suryanti. "Ibu nangis di kamar, teriak teriak panggil nama non. Bibi kasian sama ibu"
"Jeniver titip Mama ya Bi, jangan sampai Mama kenapa kenapa. " kata Jeniver.
"Jeniver gak bisa lama lama di sini. Jeniver harus pergi" ucap Jeniver, Bi Suryanti hanya mengangguk.
Jeniver menyalakan mobil nya dan melajukan mobil nya begitu kencang. Jeniver berkali kali memukul Stir mobilnya.
***

KAMU SEDANG MEMBACA
JENIVER
Подростковая литература[Selamat membaca cerita Jeniver Alexsandra] Jeniver Alexsandra, si ketua geng motor asal Jakarta, yang di julukki sebagai PEREMPUAN PALING BAHAYA DAN MISTERIUS!. Keseharian Jeniver yaitu berantem dengan siapapun yang mencari masalah dengan dirinya...