23. MARAHNYA JENIVER

125 35 21
                                    

Selamat membaca semuanya...
***

Jeniver duduk di kantin Pak Jajang sendirian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeniver duduk di kantin Pak Jajang sendirian. Semua temannya berada di kelas hanya Jeniver yang ada di kantin ini, Karena waktu hukumannya masih berjalan sampai satu minggu penuh. Jeniver termenung memikirkan salah satu temannya yaitu Jefri, bagaimana tidak Jefri adalah salah satu teman yang bisa mengerti keadaan Jeniver, Jefri juga yang membuat Jeniver kembali hidup bersama keluarga nya.

Jika bisa di bilang, Jeniver tidak ingin Jefri pulang ke bandung secepat itu.

"Eh lo tau gak sih? Kemarin Darius berantem nya jago banget parah." ucap murid perempuan itu yang sedang berjalan melewati Jeniver.

"Oh iya, gue inget. Darius kan emang jago berantem, Jadi apapun masalahnya dia pasti selesaiin sendiri tanpa ada bantuan dari siapapun" kata temannya yang berjalan di samping murid perempuan itu.

Jeniver mengernyit. Darius berantem?

"Siapa yang lo maksud?" Jeniver berdiri dari tempat duduknya dan berjalan menghampiri murid itu dengan tatapan tajamnya membuat siapapun takut dan tidak berani menatap Jeniver. "Siapa yang berantem sama Darius?"

Murid itu seketika langsung diam, kepalanya menunduk tidak ingin menatap Jeniver.

"Jawab gue! Siapa yang berantem sama Darius?" tegas Jeniver nada bicaranya semakin tinggi. "Kenapa lo berdua diem? Jawab gue!"

Murid itu tetap diam, semakin mereka diam semakin memancing amarah Jeniver.

"Jawab gue anjing!!" gertak Jeniver. Murid itu ketakutan setengah mati.

Pak Jajang langsung menghampiri Jeniver yang sedang emosi. "Ada apa ini Jeniver? Kenapa?" tanya Pak Jajang.

"Pak, Jeniver mau tanya sama Bapak," ucap Jeniver. "Kemarin, Darius berantem sama siapa?" tanya Jeniver serius.

Pak Jajang ikut diam, kalau pak Jajang menceritakan semuanya Jeniver pasti marah besar kepada Darius dan temannya karena sudah menutup Rahasia besar ini.

Jeniver mengepalkan tangannya kuat.
"Pak, Jawab Jeniver pak!" Jeniver semakin emosi di tempat.

"Kemarin.. " Pak Jajang mulai berbicara namun tidak sanggup untuk melanjutkan pembicaraan nya.

"Apa?" tanya Jeniver.

"Darius berantem sama... "

Jeniver tetap menunggu Pak Jajang menyelesaikan pembicaraan nya. Sampai dirinya tahu siapa yang berantem dengan Darius.

"Laskar" kata Pak Jajang pasrah. Sejauh apapun Pak Jajang berbohong, Jeniver pasti akan tahu semuanya.

Jeniver mengusap wajah nya kasar, tangannya mengepal lebih kuat ketika mendengar nama Laskar, Jeniver benar benar emosi hari ini. Jeniver menendang kursi dengan keras dan langsung berjalan menghampiri Kelas.

JENIVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang