12. MABAR WITH BANDIDOS

214 71 115
                                    

Kebahagiaan kita tergantung pada diri kita masing-masing.

-Bastian Edoardo (Anggota Vagos)

***
SELAMAT MEMBACA CERITA JENIVER

***

"Latihan basket sono. Ngopi mulu kayak kakek-kakek" sahut Bastian kepada Darius yang sedang duduk dengan kopi yang di hadapannya.

"Sini lo Dar. Kopi mulu" teriak Reynand dari sebrang sana. Reynand, Liam dan Deon kini sedang Latihan Basket untuk pertandingan minggu depan yang akan mendatang.

"Kopi mulu, kalau gak Kopi ya Cewek" celetuk Deon

"Diem lo Jamet Banjar" teriak Darius

"Jeniver lagi apa ya? Kasian banget sama dia gue. Tangannya Luka aja masih bilang Gakpapa" ucap Bastian dengan duduk di kursi

Darius langsung menoleh kepada Bastian. "Jeniver. Cewek dengan sejuta kebaikan, Dia rela korbanin nyawa nya buat Lindungi kita-kita sama lindungi Anak di sekolah ini" ucap Darius dengan kembali menatap kopi yang di hadapannya. "Gak salah kalau dia jadi ketua di Vagos ini, gue aja yang jadi wakil dia ngerasa gak bergna"ucapnya lagi

Bastian mengernyit. "Gak berguna gimana Dar?" tanya Bastian kepada Darius

"Iya. Kadang Jeniver bisa bisa lakuin apapun sama di sendiri, kayak dia lindungi Sekolah. Dia rela banget sampai tangan dia luka biar gak ada satupun murid yang luka" ucap Darius yang di angguki Bastian Paham

"Gak berguna gimana?" suara Jeniver membuat Darius dan Bastian menoleh kepadanya. Jeniver datang dari arah belakang, dan motornya di Parkirkan di belakang sekolah.

"Lo wakil gue. Apapun yang terjadi sama Lo maupun sama yang lain, itu juga Tanggung jawab lo. Lo berguna menurut gue" Jeniver duduk di samping Bastian dan berhadapan dengan Darius. "Pak Jajang, Teh anget nya satu ya" ucap Jeniver

"Bukannya Istirahat. Malah ke sini" ujar Pak Jajang dengan mengambil Gelas. "Tidur di rumah kalau tangannya masih saki Jeniver"

"Luka kecil doang Pak" ucap Jeniver dengan terkekeh. "Bu Leni udah pulang?" tanya Jeniver kepada Pak Jajang

"Udah, tadi di anter sama Bastian" ucap Pak Jajang

"Bagus. Ini baru namanya Laki-laki" Jeniver menepuk pundak Bastian. Bastian hanya menatap Jeniver dan tersenyum kepadanya

"Pulang Jen. Tangan lo masih sakit kan?" ucap Darius dengan nada yang sedikit Khawatir kepadanya. "Kalau gak mau di rumah, mending di Distro aja di ruangan lo"

"Lebay lo Dar. Segini doang mah gak sakit" ucap Jeniver dengan tertawa. "Yang lain mana? Reynand? Deon? Liam?" tanya Jeniver kepada Bastian dan Darius

"Tuh. Lagi pada Latian basket di sana, Nih si Darius di ajak Latihan basket malah diem aja. Lagi galau dia, liat Jeni ceweknya Jalan sama cowok Moge" ucap Bastian

Jeniver menoleh kepada Darius. "Galau mulu idup lo! Latihan sono! Awas aja kalau lagi Tanding lo malah Lemes kayak Mayat idup" sahut Jeniver. Dariua spontan tertawa kecil

"Mayat idup. Mana ada Jen?" jawab Darius terkekeh

"Adalah. Lo salah satunya" timpal Bastian dengan tertawa. Jeniver pun ikut tertawa olehnya

"Kita Mabar gimana? Ajak gerombolan Jefri juga" ucap Jeniver kepada Darius. "Gimana Dar?"

"WIH MAKAN-MAKAN NIH. AYOK LAHH GASS" teriak Deon

JENIVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang