3. He and The Past

5.3K 643 52
                                    

Sebenarnya Joana sudah mengenal Taksa cukup lama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sebenarnya Joana sudah mengenal Taksa cukup lama. Bahkan sama lamanya seperti dia mengenal Doy, sahabatnya. Hanya saja pertemuan Joana dan Taksa tidak seindah pertemuan Joana dan Doy. Pertemuan Joana dan Taksa bisa dibilang pertemuan paling buruk yang pernah dia alami semasa hidupnya.

Joana mengingat-mengingat kejadian 2 tahun yang lalu. Kejadian saat dia bertemu dengan Taksa. Kejadian itu bertepatan saat Ospek Fakultasnya. Kejadian yang teramat sangat memalukan sepanjang hidupnya.

(OSPEK FAKULTAS)

Subuh hari Joana terlihat bergegas masuk ke gerbang kampus. Dia menyadari bahwa dirinya cukup bodoh menyuruh mas ojol untuk menurunkannya di gerbang kampus yang membuat Joana mau tak mau harus berjalan sangat jauh karena jarak gerbang kampus ke gerbang fakultas bisa membuat kakinya seperti akan segera copot dari segala persendiannya.

Belum lagi dengan atribut ospek yang membuat dia seperti orang yang tidak waras. Tas dari kantong plastik warna-warni dengan renda di setiap ujungnya. Sepatu dengan tali warna norak yang berbeda. Aksesoris dari jengkol serta pete yang baunya mengalahkan parfumnya sendiri. Rambutnya juga di kepang sesuai banyaknya divisi di Himpunan mahasiswa. Jadi bayangin aja, divisi HIMA terdiri sekitar 8 divisi dan dia harus mengepang rambutnya tanpa bantuan siapapun sebanyak 8 kepang subuh-subuh. Tidur Joana selalu tidak tenang dan terganggu saat masa Ospek konyol ini. Joana hampir murka dan untung saja prinsip yang ia tanam sebagai seorang wanita adalah senyum, sapa, salam, dan tidak sombong. Jadi dia pun pasrah menerima.

Joana berlari karena jam menunjukkan pukul 04.55 WIB yang artinya 5 menit lagi pembukaan ospek dimulai. Hari ini tujuan hidupnya cuma satu. Dia benar-benar tidak ingin mempermalukan dirinya sendiri dengan terlambat pada ospek hari pertamanya menjadi seorang mahasiswa.

"CEPAT BERGEGAS MAHASISWA ACARANYA AKAN DIMULAI SEGERA JANGAN JADI MAHASISWA YANG LELET!" Ucapan lantang seorang Komdis—Komisi Disiplin—yang bertugas meneriaki Mahasiswa-Mahasiswa di depan pagar Fakultas.

Untungnya, tepat pukul 04.59 Joana berhasil masuk kebarisan. Dia terlihat ngos-ngosan dan mengatur pernafasannya secara brutal.

Nyaris saja!

Ospek berlangsung sudah lebih dari satu jam. Acara pertama tentu saja diawali dengan penyambutan serta peresmian Mahasiswa Bar. Meskipun saling menahan dinginnya Bandung jam 5 subuh ini syukurnya acara tersebut berjalan lancar tanpa kendala sedikitpun. Kemudian mahasiswa baru diberi waktu untuk sarapan selama 20 menit sebelum acara selanjutnya di mulai. Mars mahasiswa menggema lewat speaker Fakultas secara berulang-ulang membuat Joana hafal dan ikut bersenandung kecil mengikuti lantunannya. Beralih ke acara selanjutnya, yang menurut Joana terlalu basic, seperti pengenalan setiap pengurus Divisi Himpunan, pertunjukkan minat bakat, berbagai macam games, serta  acara yang selalu ada di setiap kegiatan ospek mahasiswa. Joana pun mengikuti semuanya dengan umpatan tertahan karena terlalu letih.

DENGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang