Joana melihat pantulan dirinya di cermin toilet Fakultas. Saat Bu Mogot menyudahi perkuliahan ia segera keluar dari kelas tanpa memperdulikan Doy yang teriak memanggilnya.
Joana benar-benar tampak kacau saat ini, ia sebenarnya bingung, kenapa dia terlalu lebay seperti ini? Padahal wajar saja jika Doy memiliki seseorang yang disukai dan orang yang menyukai pria itu. Doy termasuk salah satu pria populer di kampusnya, Doy adalah lelaki serba bisa dan sekali lagi wajar saja jika dia punya wanita yang beruntung untuk memilikinya.
Harusnya Joana bahagia dan mendukung Doy saat ini, tetapi dia terlalu sakit untuk melakukan itu dan dia sendiri bahkan tidak begitu tau alasannya kenapa.
Setelah membersihkan wajah dan sedikit menebalkan bedak untuk menutup wajah bengkak habis menangisnya, Joana keluar dan menemukan Taksa di depan pintu masuk toilet Fakultas. Joana heran kenapa lelaki itu bisa disini? Maksudnya ya-wajar sih orang-orang ke toilet tetapi kenapa harus toilet Fakultas yang jaraknya jauh di banding toilet di dekat kelasnya?
"Perasaan gue ketemu lo mulu dah? Lo ngikutin gue?" Kata Joana percaya diri.
Taksa tidak menjawab, lelaki itu hanya memperhatikan wajahnya Joana intens.
Risih di pandangi seperti itu Joana berbicara lagi, "Lo kenapa sih? Gue cakep banget ya lo ngeliat gue segitunya banget sampe gak ngedip-" Kalimat Joana berhenti karena teleponnya berdering.
Doy menelponnya, ia bergerak sedikit menjauh dari Taksa dan mengangkat panggilan tersebut.
📞 Deon Yuda calling...
"Iya..."
"Gue-ehmmm."
"Di-ini hmm mau jalan balik.."
"Eh jangan- ini gue udah depan gang kostan"
"Gaenak badan banget doy soalnya."
"Hmm..gatau."
"Ha? Gak parah kok sans tidur bentar juga sembuh dah pasti."
"Hahhaha yakali gausah gausah."
"Wahhh seru dong?"
"Iya iya have fun ya salamin buat si Tiwi."
"Idih najis!"
"Hhahahah yodah yoo~ matiin ya."Taksa melihat Joana memasukkan ponsel nya ke totebagnya dan mendekati gadis itu. "Jago boong juga lu ternyata."
"Hah?" Respon Joana. Joana melihat Taksa sinis, "Lo nguping?"
"Kalo-kalo lo lupa, lo juga sering nguping gue."
"Gue gak sengaja yaa!"
"Terus lo pikir gue sengaja?" Tanya Taksa seakan memprovokasi Joana.
"Tapi lo kan bisa ngehindar?" Kata Joana yang selalu tak mau kalah.
"Kenapa gak lo aja yang ngehindar? Orang yang lagi telponan kan elu bukan gue." Kata Taksa.
Joana yang tidak tau ingin membalas apa dan juga tidak memiliki mood untuk menghadapi seorang Taksa saat ini memilih untuk berjalan meninggalkan Taksa, Tetapi sebelum itu ia menyempatkan untuk menyenggol bahu Taksa dengan bahunya hingga membuat Taksa kehilangan keseimbangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DENGAN
Romance[[[SELESAI]]] Tentang, Aku, Kamu, & Dia yang rumit karena kebetulan, kebetulan yang menyakiti aku, kamu, dan dia dengan waktu yang terperangkap oleh takdir dan dipisahkan pula dengan alasan takdir -July, 2021