Joana mempercepat jalannya saat Doy mengejarnya, tiga hari belakangan ini Joana menghindar dari Doy, di kelaspun ia berusaha untuk tidak berinteraksi dan duduk bersama dengan Doy seperti yang biasa ia lakukan.Sementara Taksa, ntahlah, lelaki itu benar-benar tidak ada kabar, lelaki itu bahkan tidak mengiriminya pesan lagi setelah waktu itu. Joana kesal tentu saja, tetapi kesal pun alasannya juga karena apa? Joana berpikir, mungkin saja sekarang Taksa dan Syaluna sudah berpacaran makanya Taksa menjauhi Joana. Ya, mungkin saja begitu, kan?
"Jo!" Doy menarik pergelangan tangan Joana, membuat Joana langsung berhadapan dengan Doy, "Plis jangan hindarin gue, gue butuh ngomong sama lo. Emang gak cukup tiga hari ini lo ngehindar dari gue? Jangan bikin hubungan kita jadi jauh kayak gini, Jo." Nafas Doy terengah terlihat dia berlari sangat kencang untuk menyusul Joana.
Joana menatap Doy, mata lelaki itu sangat sendu dan ada kesedihan di matanya, Joana menghela nafas, mungkin Doy benar, menghindar seperti ini bisa bikin hubungan dirinya dan Doy akan semakin jauh, "Oke, lepasin dulu tangan lo. Gue gak akan kabur lagi, janji."
Doy pun menurut ia melepas tangan Joana.
"Mau ngobrol disini?" Tanya Joana dan melihat sekitaran koridor.
"Hng.. Di mobil gue aja mau, gak?" Tawar Doy saat melihat koridor ini sangat ramai. Ia harus berbicara serius dengan Joana, keadaan koridor ini pasti akan menganggu.
"Oke, lo duluan. Gue bakal ikutin dari belakang."
"Jo.."
"Jadi ngobrol, gak? Gue bakalan ngikutin beneran, gue udah janji." Yakin Joana. Membuat Doy menghela nafas dan berjalan mendahului Joana, kemudian di ikuti Joana dari belakang.
"Gimana?" Tanya Joana saat sudah duduk di jok mobil milik Doy.
"Lo apa kabar?"
Joana mengangguk, "Baik."
"Syukur deh,"
Joana hanya mengangguk, kenapa jadi canggung seperti ini???
"Lo sejak kapan suka sama gue?" Tanya Doy langsung tanpa kata pengantar terlebih dahulu.
"Hah?" Joana melebarkan matanya, lalu berpikir sebentar, "Hng.. Mungkin dari semester dua, gue gak yakin."
Doy tersenyum miring, "Berarti duluan gue. Gue suka lo dari jaman maba. Dari jaman tas lo putus di tengah lapangan."
Joana semakin melebarkan matanya, "Wow!"
Doy terkekeh, " Yes, wow."
Joana hanya terdiam lalu berdehem kemudian tersenyum canggung, ia tidak bisa berada disini, ini terlalu panas dan sangat canggung.
"Lo kenapa ngehindar dari gue?" Tanya Doy setelah berdiam cukup lama.
"Gue bingung," Joana melirik Doy hati-hati, "Gue bingung harus bersikap gimana kalo ketemu sama lo, Doy."
"Apa yang lo bingungin, Jo? Bukannya.. Bukannya lo suka gue. Dan gue juga sama lo. Terus?" Doy menatap Joana yang meremas jemarinya.
Joana diam tak bersuara, ia benar-benar tidak tahu harus menjawab apa, lidahnya tiba-tiba kelu.
"Jo?" Panggil Doy saat Joana hanya bergeming sedari tadi.
Joana mengigit bibir bawahnya, "Gue.."
Doy melirik Joana takut, ia menggeleng-gelengkan kepalanya, "Jangan bilang...?"
KAMU SEDANG MEMBACA
DENGAN
Romance[[[SELESAI]]] Tentang, Aku, Kamu, & Dia yang rumit karena kebetulan, kebetulan yang menyakiti aku, kamu, dan dia dengan waktu yang terperangkap oleh takdir dan dipisahkan pula dengan alasan takdir -July, 2021