9. Make Peace

3.5K 589 40
                                    

"Doy!" Panggil Jefri dari belakang dan merangkul Doy, "Tumben lo sendiri, Joana mana?" Jefri memastikan lagi orang-orang berjalan yang dikoridor dan benar saja Joana yang selalu bersama Doy tidak ada kali ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Doy!" Panggil Jefri dari belakang dan merangkul Doy, "Tumben lo sendiri, Joana mana?" Jefri memastikan lagi orang-orang berjalan yang dikoridor dan benar saja Joana yang selalu bersama Doy tidak ada kali ini.

"Oy jep!" Sapa Doy saat sebelumnya ia kaget tiba-tiba ada yang merangkulnya. "Oh itu, dia lagi gak enak badan katanya."

"Hah? Dia sakit? Sakit apa?" Panik Jefri.

"Ya ituu.. Sakit gak enak badan." Jelas Doy lagi.

"Kostan dia masih yang lama kan, kamar 8?" Jefri memastikan.

"Iya bener, kenapa? Lo mau nyamperin?"

"Gue samper Joana dulu ya, kasian dia, gue duluan!" Ucap Jefri menepuk pundak Doy kilas dan berlalu dari Doy.

Doy hanya melihat Jefri berlari cepat sampai menghilang dibalik tikungan, "Perasaan dia baru nyampe kampus dah? Bucin buciiin." Kata Doy sambil menggelengkan kepala, setelah itu melanjutkan jalannya.

***

Jefri sudah berada di depan pagar kostan bernuansa abu-abu dan hitam itu, ia mengklakson mobilnya sekitar dua kali sampai satpam kostan itu membukakan pagar untuknya, Jefri membuka kaca mobilnya sekilas dan menyapa satpam kostan tersebut.

Setelah memarkirkan mobilnya di carport ia segera menuju kamar 8, kamar Joana. Ia mengetuk pintu kamar Joana pelan sampai si pemilik kamar membukanya.

"Lah elu?! Ngapain lo kesini?" Tanya Joana kaget melihat Jefri berada didepan kamar kostannya.

"Kata Doy kamu sakit jadi aku bawain ini." Kata Jefri sambil mengangkat kantung belanjaan yang ia bawa setelah itu memberikannya kepada Joana.

"Gabutuh! pulang sana!" Ketus Joana.

"Gak baik jef nolak pemberian dan niat baik seseorang, kamu gak tau kan apa aja yang dia korbanin untuk bikin kamu terkesan? dia ngorbanin waktunya juga loh." Jefri mengulang perkataan Joana saat mereka masih pacaran dulu dan sekarang ia sampaikan ke Joana lagi agar Joana mau menerima barang pemberiannya. "Waktu itu dulu banget ada seseorang yang bilang gitu ke aku jo, jadi kamu mau nerima ga?" Tanya Jefri lagi dan menyerahkan kantung belanjaan itu sekali lagi ke Joana.

Joana merasa tersindir, langsung merebut kantung belanjaan itu dari tangan Jefri, ia bisa melihat isi kantung belanjaan itu ada berbagai obat demam, flu, sakit perut, nyeri haid, sakit gigi, roti tawar, susu, buah-buahan dan cemilan-cemilan yang disukai Joana. "Udah kan? Makasih. Balik sana!" Kata Joana dan ingin menutup pintu kamarnya tetapi ditahan oleh Jefri.

"Bentar Jo astaga buru-buru amat sih." Jefri memajukan badannya dan meletakkan tangannya di dahi Joana untuk men check suhu tubuh gadis itu. "Badan kamu lumayan panas." Kata Jefri lagi tanpa menjauhkan badannya.

Tubuh Joana dan Jefri sangat dekat saat ini, Jefri menunduk dan matanya menatap Joana yang ternyata juga menatapnya.

Setelah beberapa detik Joana tersadar, ia segera menggeser badannya ke samping kiri dan kesempatan itu Jefri pakai untuk memasuki kamar Joana. Kamar nuansa putih cokelat milik Joana.

DENGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang