Taksa mengerjapkan matanya berkali-kali dan langsung menemukan terang lampu yang membuat dia menyipit tak nyaman, ia merasa seperti bangun dari tidur yang sangat panjang.
"Abang?! Astaga Ya tuhan, akhirnya sadar!" Pekik Hema kelihatan lega, "Bentar, aku panggil dokter dulu." Hema berlari memanggil Dokter.
Setelah beberapa menit Dokter memeriksa Taksa, kondisi Taksa semakin membaik.
"Kamu nyimpen Hp aku gak, Hem?" Tanya Taksa ke Hema sesaat setelah dokter keluar ruangan.
Hema membuka laci meja di sebelah tempat tidur Taksa, lalu mengambil ponsel Taksa dan menyerahkan ke abangnya itu, "Nih."
Taksa segera menghidupkan ponselnya, "Gue gak sadar udah berapa lama, Hem?"
"Hampir dua bulan."
"Demi apa lo?" Tanya Taksa sembari melotot.
"Demi Allah!"
"Mama Papa gimana? Joana juga gimana? Dia belum wisuda kan? Sekarang tanggal berapa?" Rentetan pertanyaan keluar dari mulut Taksa.
"Tanggal 27 April."
Taksa menghela nafas lega, " Syukur deh. Gue kira Joana udah wisuda terus gue skip."
Hema menatap abangnya sendu, "Abang udah baik-baik aja?"
Taksa mengangguk, "Gue jauh lebih baik sumpah! Gue kayak gak punya penyakit. Ringan banget soalnya, kayak gak ada beban. Mama sama Papa mana?"
"Barusan banget pulang, ganti baju. Tapi aku barusan banget juga udah chat Papa bilang kalau Abang udah sadar. Kayaknya Mama-Papa gak jadi pulang deh, langsung muter lagi kesini."
"Joana?"
"Kak Joana mungkin maleman kesini. Dia tadi izin ke kampus bentar. Terus juga semenjak Abang koma, temen-temen Abang- Bang Jep, Bang Lucas, Bang Doy, Kak Yuki, Kak Caca sama Kak Syaluna gantian nginep jagain Abang. Mereka gak ngizinin aku Mama sama Papa buat jagain Abang. Mereka takut aku Mama sama Papa kecapean. Kata mereka itu tugas mereka, dan aku juga disuruh fokus untuk sekolah aja." Jelas Hema.
Taksa melongo, ia terharu bahwa teman-temannya itu seniat itu menjaganya. Bahkan teman-temannya menjaga keluarganya selama dia koma. Taksa benar-benar bersyukur saat ini.
Taksa mengotak-atik ponselnya, ia membuka line berniat untuk menghubungi Joana, tetapi matanya tertuju kepada undangan sebuah grup-chat. Saat melihat anggota grup itu yang berisikan ; Joana, Jefri, Doy, Lucas, Yuki, Caca dan Syaluna dengan gerakan cepat jempol Taksa menekan perintah untuk bergabung. Grup ini pasti di buat saat Taksa koma dan mungkin saja untuk memudahkan teman-temannya itu berkomunikasi satu sama lain. Taksa yakin dan tahu, karena terlihat jelas dari nama grup tersebut yang diberi nama ; "TAKSA GAKAN NINGGALIN KITA!"
Tiba-tiba saja pesan masuk yang berasal dari grup chat tersebut, membuat Taksa segera membuka kolom chat itu dan membacanya.
TAKSA GAKAN NINGGALIN KITA! (8)
KAMU SEDANG MEMBACA
DENGAN
Romance[[[SELESAI]]] Tentang, Aku, Kamu, & Dia yang rumit karena kebetulan, kebetulan yang menyakiti aku, kamu, dan dia dengan waktu yang terperangkap oleh takdir dan dipisahkan pula dengan alasan takdir -July, 2021