13. Rumit

3.3K 555 36
                                    

"Minum dulu Jef

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Minum dulu Jef." Kata Joana sambil memberikan air mineral ke Jefri. Jefri menerima dan meneguk air mineral itu sampai tersisa setengah.

Setelah kejadian tadi, Joana membawa Jefri menuju kantin Fakultas, ia pikir kantin Fakultas yang ramai ini bisa menghilangkan emosi Jefri dan jika Jefri emosi disini, itu tentu saja tidak akan bisa, karena banyaknya mahasiswa disini serta dosen yang berlalu-lalang. Dan itu akan menyulitkan posisi Jefri di Fakultas ini, bisa-bisa lelaki itu di drop-out jika membuat keributan disini.

Joana emang pandai memilih tempat!

Jefri menatap mata Joana dalam dan hangat, ia benar-benar tidak bisa menerima fakta bahwa Joana menyukai Taksa, sahabatnya. Dia rela melakukan apapun demi bersama Joana kembali, tetapi apakah bisa dia melawan Taksa? Bukan! Jefri tidak minder dengan apapun yang Taksa punya, bahkan dia mungkin lebih segalanya di banding Taksa, tapi jika Taksa sudah memiliki hatinya Joana, Jefri harus apa? Jefri di posisi yang sangat sulit hari ini, ini lebih sulit dibanding berusaha meminta maaf kepada Joana. Dan kenapa keadaannya begitu pas? disaat ia dan Joana sudah berbaikan, dan ingin merebut hati Joana kembali, Joana menyukai lelaki lain, dan lelaki itu adalah Taksa.

Jefri menertawakan takdir yang sedang mempermainkannya saat ini. Karma yang diberikan kepadanya terlalu jahat!

Joana mengalihkan pandangannya dari Jefri yang sedang melihatnya intens itu, bukannya gimana-gimana Jefri ini bikin Joana salah tingkah, Joana benar-benar tidak tahu harus bagaimana jika Jefri sudah menatapnya intens.

"Yang tadi itu bener, Jo?" Kata Jefri memulai obrolan.

"Yang tadi... Mana?" Kata Joana ragu. Ia meragu. Apakah dia harus jujur saja dengan Jefri kalau dia emang memiliki kesepakatan bodoh dengan Taksa? Tapi kan tadi Taksa bilang itu rahasia. Lagian astaga kenapa Jefri tadi tiba-tiba muncul sih?!

"Lo beneran suka sama Taksa?" Kata Jefri mengulangi dengan lebih jelas.

"Mungkin?"

"Mungkin gimana?" Jefri melihat Joana bingung.

"Maksudnya yaa.. Iyaa gue suka sama Taksa." Kata Joana sambil merutuki kebodohannya. Dia harus acting tergila-gila dengan Taksa di depan Jefri!

Jefri menahan sakitnya lagi. Bisa-bisanya Joana dengan santai mengatakan itu di depannya, gadis itu tau gak sih kalau Jefri masih sangat mencintai dia?!

"Udah berapa persen?" Tanya Jefri lagi.

"Hah?" Joana benar-benar tidak mengerti.

"Udah berapa persen rasa suka lo sama Taksa?"

'What?!'

"10 persen?" Kata Joana hati-hati.

"Serendah itu?!" Kata Jefri ada sedikit senyum senang diwajahnya. Jefri masih memiliki harapan!

DENGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang