"Jo, lo gak pa-pa?" Tanya Doy terburu-buru memasuki tenda Joana. Jefri memberitahu lengan Joana terluka saat mereka berpas-pasan tadi.
"Astaga! Gue tuh cuma lecet dikit doang helah, pada lebay kenapa sih?"
"Tapi sakit, kan?"
"Ya ntar juga sembuh."
"Lo tuh ngegampangin banget! Udah ke medis belum? Atau tunggu dulu bentar, gue ambil obat dulu."
"Udah-udah itu si Jefri lagi ke medis. Lo sibuk, kan? Gih sana! Lo Ketuplak. Anggota lo banyak, bukan gue doang, jangan lepas tanggung-jawab. Panitia lain pasti nyariin lo sekarang, yakali kan ketuanya gak monitoring?"
Doy berdecak, ia melihat ke manik mata Joana, lalu mengelus rambut Joana, "Kalo sakit nya sakit banget, bilang! Kita balik aja ke Bandung."
"Gausah lebay!"
"Gue serius."
"Ya ya~" Jawab Joana sekenanya.
Setelah itu Doy pergi, Joana pun hanya berdiam di tenda seharian. Doy dan Jefri tidak mengizinkan Joana untuk mengikuti kegiatan camping hari ini, membuat Joana ngerasa percuma untuk ikut bergabung dalam acara ini.
Otak Joana kembali berputar pada kejadian di bus tadi, ia benar-benar tidak menyangka Taksa akan menepisnya kasar seperti itu.
Joana pun juga memikirkan perkataan Caca yang mengatakan kalau Taksa tertarik kepadanya, lalu menyambungkan perkataan Caca itu dengan kejadian hari ini. Terlihat sangat tidak mungkin bukan? Terlihat jelas bahwa di mata Taksa hanya ada Syaluna, lelaki itu sangat mencintai Syaluna.
Kalo kalian berpikir Joana berharap Taksa suka padanya, jawabannya adalah tidak! Hanya saja ia sedikit perlu pembuktian bahwa apa yang di katakan Caca waktu itu tidak benar. Dan hari ini, semesta seakan membuktikan semuanya. Hati Taksa sudah dimiliki oleh Syaluna dan selamanya akan terus begitu.
***
Keesokan harinya, Joana bangun lalu melihat ponselnya, ia melihat jam menunjukkan pukul sembilan pagi, ia bergegas untuk keluar untuk mencuci mukanya. Luka di tangannya pun sudah mulai membaik, ia dengan semangat melaksanakan kegiatan camping hari ini. Ia tidak ingin menyia-nyiakan harinya lagi!
"Sya? Lo udah gak pa-pa?" Tanya Joana saat melihat Syaluna mencuci muka di keran umum.
"Kok lo tau-Oh Taksa ya?"
Joana mengangguk, "Lo gak pa-pa?"
"Gak pa-pa, Jo. Kaki gue keseleo doang, jadi seharian kemaren gue di pijet sama anggota medis dan i'm okay now." Syaluna menggerak-gerakkan kakinya.
"Good to hear that." Ucap Joana sambil tersenyum tulus dan Syaluna pun ikut tersenyum.
"Pagi, Jo, Sya." Sapa Hendery salah satu panitia camping.
KAMU SEDANG MEMBACA
DENGAN
Romance[[[SELESAI]]] Tentang, Aku, Kamu, & Dia yang rumit karena kebetulan, kebetulan yang menyakiti aku, kamu, dan dia dengan waktu yang terperangkap oleh takdir dan dipisahkan pula dengan alasan takdir -July, 2021