Taksa menutup matanya dan menghirup nafasnya dalam lalu menghembuskan secara perlahan. Taksa lega, ia telah mendarat dengan selamat di Bandara Husein, Bandung. Akhirnya setelah satu tahun menjalani Rehabilitasi, Taksa akhirnya bisa pulang ke tanah air, Indonesia.
Taksa berjalan dan bergegas masuk ke dalam taksi untuk menuju ke rumahnya. Taksa tidak mengabari siapapun tentang kepulangannya, kecuali keluarganya sendiri. Lelaki itu berniat untuk memberi kejutan kepada teman-temannya dan khususnya kepada kekasihnya, Joana Inara. Lagian besok adalah weekend, Taksa juga berniat ingin membuat pesta kecil-kecilan untuk melepas kerinduannya dengan teman-temannya.
Selang beberapa menit, Taksa mengetuk pintu rumahnya dan Taksa bisa merasakan langkah kaki mendekat ke arah pintu dengan terburu-buru. Tak lama setelah itu pintu pun terbuka, Mama dan Papa muncul di balik pintu.
"Taksaaaaa." Sonya memeluk Taksa dan menciumi putranya itu, "Kenapa gak minta jemput aja? Mama sama Papa pasti bakalan jemput."
"Gapapa, Ma. Lagian aku juga udah nyampe." Taksa mencium tangan mamanya.
"Pa," Taksa memeluk papanya yang tersenyum lebar.
"Akhirnya rumah ini lengkap kembali." Lirih Shareef di pelukan Taksa.
"Kamu belum makan, kan? Mama masak banyak makanan buat kamu. Kamu mandi dulu, abis itu langsung ke meja makan, ya?" Sonya mengelus kepala anaknya yang masih di pelukan Shareef.
Taksa melepas pelukan Shareef, lalu tersenyum menatap Sonya, "Iya, Ma."
Taksa berjalan menuju ke kamarnya, lalu ia melihat Hema yang duduk sambil main game di meja makan, dengan gerakan cepat ia merebut ponsel Hema.
"Bang! Apasih!" Teriak Hema kesal, lalu berdiri.
Taka menjewer telinga adiknya, "Sombong lu! Udah setaun gak ketemu gue, lo gak ada sambutan-sambutannya sama sekali."
Hema meringis, lalu melepas tangan Taksa di telinganya, "Sakit ah! Sini balikin hp aku, itu aku lagi mabar."
Taksa hanya mencibir lalu mengantongi ponsel adiknya dan melanjutkan jalannya menuju kamar, Hema berdecak dan mengikuti abangnya.
Taksa membuka pintu kamarnya, kamarnya masih sama seperti yang ia tinggalkan setahun yang lalu bersama Joana, bahkan lebih bersih dari sebelumnya. Taksa meletakkan kopernya asal dan merebahkan dirinya.
"Cape banget, gila!" Keluh Taksa.
Hema yang melihat Abangnya sedari tadi, akhirnya mendudukkan diri di kursi meja belajar abangnya. Sebenarnya Hema bahagia sekali Taksa sudah balik ke Indonesia, tetapi dirinya gengsi untuk mengakui. Hema bahkan sudah menunggu kedatangan Abangnya sejak subuh tadi, ia mandi pagi, memakai baju paling keren dan memakai minyak wangi sebanyak-banyaknya. Tapi saat ketukan pintu rumah yang berasal dari abangnya membuat nyalinya ciut, ia akhirnya berpura-pura bermain game agar abangnya saja yang menghampiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
DENGAN
Romance[[[SELESAI]]] Tentang, Aku, Kamu, & Dia yang rumit karena kebetulan, kebetulan yang menyakiti aku, kamu, dan dia dengan waktu yang terperangkap oleh takdir dan dipisahkan pula dengan alasan takdir -July, 2021