53. Heartbreak

2.2K 305 35
                                    

3 bulan kemudian,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

3 bulan kemudian,

"Dia gak ngabarin lo dari kapan?" Tanya Caca ke Joana. Hari ini mereka sedang berkumpul di Babeh.

"Udah sekitar tiga bulan." Joana tersenyum pahit. Semenjak Taksa tak membalas chatnya waktu dia di perpustakaan waktu itu, Taksa tidak lagi mengiriminya pesan, "Yang gue bingungin tuh semua sosial media nya juga ikut ilang."

"Bener! Instagram Taksa udah gak ada lagi. Aneh." Kata Jefri.

"Terus Hema yang biasanya ngerecokin gue- bahkan Tante Sonya dan Om Shareef pun gak ada kabar sama sekali. Gue bingung sumpah, gue kayak punya kesalahan tapi gue bingung salah gue dimana. Gue bener-bener gak tau. Tiba-tiba dia menghilang, keluarganya menghilang dan yang paling gue gak ngerti setiap gue ke rumah dia, pasti asisten rumah tangga dia bilang orang di rumahnya pada pergi padahal gue selalu lihat motor Hema terparkir di depan rumahnya." Joana tersenyum pahit, "Gue kayak dihindarin sama seluruh keluarga Taksa, kalian paham, gak?"

Doy mengelus punggung Joana menenangkan gadis itu, "Gue waktu itu juga udah nyoba nge-line Taksa, tapi tetep gak di respon."

"Gue juga, gue bahkan sengaja mampir ke rumah Taksa. Tapi sama kayak Joana, si Bi Sari bilang di rumah lagi gak ada orang." Kata Jefri.

"Dia ada masalah gak, sih? Atau keluarganya ada masalah, gitu? Dan dia gak mau kita semua tau." Celetuk Caca.

"Tapi kenapa gue juga sampe gak boleh tau?" Tanya Joana sendu. "Atau emang Taksa gak pernah percaya sama gue, ya?"

"Jo, jangan nethink gitu..."

"Sumpah, gue tuh lebih ke bingung sebenernya, gue gak suka di giniin. Ini lebih sakit dari apapun, demi Tuhan." Joana menjambak rambutnya sendiri.

Semua orang di lingkaran itu diam tak bersuara hanya memandang Joana kasihan,

Beberapa menit kemudian Lucas datang dengan Yuki, ia dengan semangat menghampiri teman-temannya.

"Hai guys!" Sapa Lucas, membuat lingkaran itu melirik padanya, "Lesu amat!"

"Duduk Kas, Ki." Suruh Jefri.

Lucas mengedarkan pandangannya ke penjuru warung babeh, "Lah? Taksa mana? Di toilet?"

"Taksa?" Kompak seluruh lingkaran itu menatap Lucas.

"Yaiya Taksa, gue mau nagih oleh-oleh nih," Lucas cenge-ngesan, "Beneran di toilet?"

"Maksud lo?" Tanya Joana heran.

DENGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang