"Jadi surat edaran campingnya paling telat di kumpulin lusa ya, bisa ke gue atau panitia-panitia masing-masing kelas dan gue harap kalian semua dateng sih. Acara sekali seumur idup rugi banget kalo gak dateng. Sekian. terimakasih!" Doy selaku Ketua Pelaksana camping 2021 mengakhiri pidatonya dan menuruni podium.Doy berlari menghampiri Joana, "Jo!" Panggil Doy membuat Joana menoleh, "Lo udah makan belum?"
"Belum dong? Kan gue nunggu lo dulu?"
Doy menggaruk alisnya dengan telunjuk, "Gue masih mau rapat lagi, Jo. Mepet banget soalnya sama hari H."
"Um..Yaudah ah santai, gue langsung balik terus makan di kostan ajaa gak papa, Doy."
Doy mengibas tangannya, "Eh- jangan! ntar lo kalo di kostan ujung-ujungan tuh gak makan. Gue kenal lo banget, Jo." Doy mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru Aula serbaguna dan menemukan Taksa yang hendak berjalan keluar, "Taksa!" Panggil Doy nyaring.
Taksa menoleh lalu Doy menarik tangan Joana untuk menghampiri Taksa.
"Kenapa?" Tanya Taksa.
"Lo abis ini kelas gak?"
Taksa menggeleng, "Enggak sih, gue paling sorean tapi kayaknya juga gak akan kelas sih soalnya dosennya sakit. Kenapa?"
"Lo udah makan belum?"
Taksa menggeleng lagi, "Kenapa?"
Doy tersenyum bahagia, "Pas banget! Joana makan bareng samhmpttt-"
Joana membekap mulut Doy, "Gak usah! Gak usah! Sori Sa, si Doy emang ganggu banget orangnya."
Joana menarik Doy berlawanan arah dengan tempat Taksa berdiri tadi lalu membuka bekapan nya, "Lo apaansih? Gue tuh bisa makan sendiri Doy, gak perlu pake orang buat nemenin gue segala. Emang gue anak kecil apa?" Joana melengos.
"Jo gak gitu," Doy berjalan mengikuti Joana, "Lagian gak pa-pa sih, lo juga harusnya seneng gue nyuruh Taksa yang nemenin lo makan. Jadinya lo punya kesempatan deketin dia, orang lo suka sama dia, Ya kan?"
"Tapi gak gitu ca-"
"Lo belum makan Jo? Yuk, sama gue aja, gue juga belum makan." Suara Taksa muncul dari belakang Doy dan Joana membuat Doy mengumpat saking kagetnya.
"Lo sejak kapan disana?!" Tanya Joana mengelus dadanya.
"Sejak tadi."
"Lo ngikutin kita?"
"Ya... Gue pikir Doy belum kelar ngomong sama gue makanya gue ikutin."
Joana menarik nafasnya lelah, sementara Doy hanya tersenyum sumringah.
"Udah Jo, lo makan sama Taksa aja. Ye gak, Sa?"
"Ya makan doang kan? Gak pake peluk-peluk? Jadi yaudah santai aja." Kata Taksa lalu menggerlingkan matanya ke Joana, Joana hanya menatap lelaki itu tajam dengan emosi yang ditahannya.
"Peluk-peluk gimana maksud lo?" Doy menatap Taksa heran. Kenapa Taksa begitu tidak nyambung?
Taksa terkekeh, "Ohahaha enggak Doy. Waktu itu gue pernah liat orang pelukan di taman." Taksa menatap Joana lagi.
"Di taman kampus??"
"Di taman Kota malah."
"Anjing! Bukannya itu rame? Gak tau malu banget."
Joana memukul kepala Doy dari belakang, "Enak aja lo bilang gak tau malu!"
"Aduh!" Doy mengelus kepalanya, "Lo kenapa sih???? Kenapa lo yang marah? Emang yang pelukan elo??"
KAMU SEDANG MEMBACA
DENGAN
Romance[[[SELESAI]]] Tentang, Aku, Kamu, & Dia yang rumit karena kebetulan, kebetulan yang menyakiti aku, kamu, dan dia dengan waktu yang terperangkap oleh takdir dan dipisahkan pula dengan alasan takdir -July, 2021