"Mau ngomong apa? Gue gak punya banyak waktu." Caca meletakkan tasnya ke meja di depan Taksa.
"Mau makan dulu, gak? Pesen makan dulu aja, gue traktir." Kata Taksa.
"Gak usah basa-basi." Caca melipat tangan di dada.
"Okay, lo kayaknya benci banget sama-"
"Bukan 'kayak' tapi 'emang' benci!" Sela Caca.
Taksa menghela nafas, "Okay lo benci sama gue, jadi gue gak akan basa-basi lagi."
"Dari tadi lo udah basa-basi."
"Ya sabar dong?? Buru-buru amat?" Kesabaran Taksa sudah habis.
"Ck! Gue muak liat muka lo! Terlebih gue tau apa aja yang udah lo bilang ke Joana. Percuma ganteng tapi mulut kayak tai, gak guna!"
"Makasih udah bilang gue ganteng."
Caca memutar kedua bola matanya, "Jadi ngomong gak, sih?"
"Iya-iya jadi." Taksa meminum Americanonya lalu melirik Caca, "Gue mau minta maaf sama Joana, gue pengen lo bantuin gue."
Caca tersenyum remeh, "Dih?! Lo sokap?"
"Gue serius, Cantika."
Caca berdehem, "Caca aja."
"Gue serius, Caca." Taksa merubahnya.
"Kenapa harus? Kenapa harus gue yang bantuin lo?"
"Ya lo liat aja tadi, Joana liat gue aja gak mau apalagi nerima maaf gue, kalo gue minta maafnya sendiri. Susah banget, Ca."
"Nah itu lo tau, terus kenapa musti nekat nyakitin perasaan dia?"
"Ca. Gue bener-bener gak maksud. Oke gue ngaku gue salah. Salah banget, malah! Tapi sikap Joana sendiri yang bikin gue kesel."
"Kesel? Lo siapanya Joana sampe kesel sama sikap dia? Apa hak lo buat kesel sama dia? Hidup Joana itu milik dia, terserah dia lah mau ngapain. Lo gak berhak ikut campur!" Bentak Caca.
Taksa memijit pangkal hidungnya, ia baru sadar cewek kalau memilih teman hampir sama dengan sifat dirinya sendiri. Terlihat dari Joana dan Caca memiliki sifat yang sangat mirip, sama-sama tidak mau kalah.
"Gue suka sama dia-Eh enggak-Gue cinta sama Joana. Gue waktu itu cemburu, gue gak bisa ngontrol emosi gue, gue bener-bener kalap waktu tau Joana jalan sama Jefri, makanya gue ngatain dia kayak gitu. Tapi jujur demi apapun gue gak maksud, gue cuma emosi, gue gak bener-bener serius sama ucapan gue."
Caca melongo, sedetik kemudian ia tertawa, "HAHAHAHA LO SAKIT SA HAHAHAH DEMI TUHAN LO HAHAHA LO LAGI DEMAM KAYAKNYA!!"
"Gue serius Cantika. Gue cinta sama temen lo, gue cinta sama Joana." Tekan Taksa membuat tawa Caca berhenti.
Caca menarik nafasnya, "Lo jangan main-main soal perasaan! Lo tau gak sih kata 'cinta' itu terlalu berat? Jangan gara-gara lo lagi slek sama Joana lo bawa-bawa cinta supaya lo bisa di maafin. Cinta itu gak segampang itu Taksa."
KAMU SEDANG MEMBACA
DENGAN
Romance[[[SELESAI]]] Tentang, Aku, Kamu, & Dia yang rumit karena kebetulan, kebetulan yang menyakiti aku, kamu, dan dia dengan waktu yang terperangkap oleh takdir dan dipisahkan pula dengan alasan takdir -July, 2021