28. Bus

2.9K 487 64
                                    


"Iya bentar! Ini gue lupa naro charge gue dimana, lima menit lagi gue keluar." Kata Joana di telepon seberang lalu mematikan sambungan telpon secara sepihak.

Taksa hanya menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tersenyum tipis, lalu memasukkan ponselnya ke saku jaketnya.

"Selamat subuh, Joana!" Sapa Taksa sambil tersenyum setelah melihat Joana keluar dari kostan.

"Gue kira lo bawa mobil."

"Emang barang lo banyak?" Taksa melirik barang bawaan Joana, tetapi yang ia temukan hanya ransel dan totebag serta jaket di lengan gadis itu.

"Gak juga sih, cuma kalo pake mobil kan gak dingin."

"Kan bisa peluk gue kalo dingin?"

"Masih subuh jangan di biasain takutnya kesambet." Ujar Joana males.

Taksa terkekeh pelan, "Jaketnya di pake Joana jangan di pegangin mulu."

"He'eh kalem."

Setelah mengenakan jaket, Joana segera menaiki motor Taksa lalu mereka segera menuju kampus.

"Wow! bus nya lumayan keren sih," Kata Joana setelah turun dari motor Taksa. Taksa yang awalnya merapihkan rambut lewat spion motornya juga melihat ke arah bus.

"Paling gak kita bisa lanjutin tidur dengan nyaman lah ya gak, Sa?" Tanya Joana melirik Taksa.

Taksa mengangguk, "Lo mau sarapan dulu gak?"

"Enggak! Gue ntar kalo sarapan takutnya di tengah jalan boker."

Taksa pun mengangguk lagi, "Ntar lo jangan aneh-aneh."

"Aneh-aneh maksud lo?"

"Ya jangan banyak gaya."

"Banyak gaya?"

"Ya jangan ngerepotin pokonya,"

"Gue gak pernah ngerepotin orang, lo ngerasa di repotin sama gue?" Joana merasa tersinggung.

"Kagak, astaga gak gitu, Jo!"

"Kalo ngejemput gue tadi itu ngerepotin lo, Sori. Tapi setelah gue pikir-pikir gue gak pernah minta di jemput sama lo."

"Ck! Ya emang lo gak pernah minta dan lo gak ngerepotin gue sama sekali. Maksud gue ngerepotin tuh kayak-"

"Kayak apa?"

"Jangan bikin gue kepikiran."

"Hah?"

"Gue takut gak bisa jagain lo, jadi jangan aneh-aneh."

Joana tertawa, "Gue gak minta lo jagain Taksa! Sumpah ya gue tuh gak se-cemen itu, gue juga punya pengalaman kali kalo camping-camping kayak gini."

"Jangan sok mantep!"

"Lah? Emang mantep!" Nada sombong Joana tersirat di kalimatnya membuat Taksa menoyor gadis itu pelan.

"Jo!" Doy yang memakai baju panitia itu berlari menghampiri Joana dan Taksa, "Udah makin deket aja nih?"

"Bacot, ah! Buru gue ngantuk, bus kita yang mana?" Tanya Joana.

"Sini gue anterin!" Kata Doy. Lalu mengambil alih barang bawaan Joana.

"Gue aja." Kata Taksa yang mengambil alih lagi barang bawaan Joana dari tangan Doy.

"Okay." Kata Doy santai terus berjalan kesalah-satu bus dan diikuti oleh Joana dan Taksa.

"Jo! Gue nungguin lo daritadi. Sini! duduk sama gue, sini." Teriak Jefri dari bangku urutan ketiga paling belakang.

Joana yang melihat itu, sontak tersenyum canggung, suara Jefri membuat Joana menjadi pusat perhatian saat ini.

DENGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang