Deon Yuda
gue tunggu di white night
terserah lo mau dtg jam berapa
gue stay disini ampe lo dtgTaksa S
gue otw
20 menitan lg gue nyampeTaksa sebenarnya tak begitu kaget saat Doy ingin bertemu dengannya hari ini. Tetapi saat mengetahui tempat Doy ingin bertemu dengannya membuat Taksa menebak lelaki itu benar-benar terluka sekarang. Doy yang biasanya bisa berpikir dengan jernih dan jarang menyentuh hal-hal haram seperti itu sekarang tiba-tiba saja seolah di butakan. Taksa juga tidak menyalahkan sama sekali, lelaki itu wajar sakit hati karena berarti cintanya kepada Joana tidak main-main. Sedikit rasa bersalah bersemayam di hati Taksa tetapi ia tidak bisa merelakan Joana begitu saja. Untuk kali ini Taksa ingin bersikap egois boleh, kan?
"Sa? Kenapa? Kok bengong?" Tanya Joana saat melihat Taksa hanya termenung seperti memikirkan sesuatu.
"Hah-" Taksa menoleh ke Joana, "Oh gapapa. Kamu masuk, gih."
"Beneran gapapa?"
Taksa mengangguk, membuat Joana menyipitkan matanya curiga.
"Serius sayang, aku gapapa." Taksa mengelus rambut Joana. "Masuk, gih. Malem aku telpon."
Joana menghela nafasnya, "Yaudah deh kalo gitu. Kamu jangan lupa minum obat, jangan aneh-aneh lagi- kamu tau kan maksud aku 'aneh-aneh' itu yang kayak gimana?"
Taksa terkekeh, "Ay ay captain!"
"Terus apalagi ya- pokoknya selalu jaga kesehatan deh. Kamu juga gak perlu telpon aku ntar malem, kamu beberapa hari ini begadang mulu gak baik. Kamu kabarin aku aja kalo udah nyampe rumah. Udah itu aja cukup."
"Iyaaaaa bawel!" Taksa mencubit hidung Joana pelan.
Joana tertawa kecil, "Yaudah aku masuk, ya?" Joana membuka pintu mobil Taksa.
Sebelum Joana keluar Taksa menahan lengan Joana sebentar, "Bentar. Ada yang lupa."
"Apa?"
"Kamu lupa dengerin aku bilang 'i love you'." Taksa mengelus pipi Joana, "I love you forever, sayang."
"I love you, always."
Setelah mengatakan itu Joana benar-benar keluar dari mobil Taksa. Sementara Taksa tersenyum tak henti di mobilnya.
***
Taksa memasuki White Night, ia mengedarkan seluruh pandangannya ke seluruh bar tersebut, matanya menyipit tak kala melihat Doy yang duduk di salah satu stool yang berada di pojokan dan menghadap ke meja bartender.
KAMU SEDANG MEMBACA
DENGAN
Romance[[[SELESAI]]] Tentang, Aku, Kamu, & Dia yang rumit karena kebetulan, kebetulan yang menyakiti aku, kamu, dan dia dengan waktu yang terperangkap oleh takdir dan dipisahkan pula dengan alasan takdir -July, 2021