ANDRA (18)

1.5K 160 20
                                    

Gue harus banyak – banyak bersyukur dianugerahi beberapa teman yang selalu mengingatkan gue akan kebaikan. Mereka – mereka yang gak pernah lelah mengingatkan gue untuk menjauhi zinah.

Walau kadang bersama orang – orang seperti ini memang menyebalkan. Tapi bukannya memang begitu, masukan untuk hal – hal yang baik memang akan selalu terdengar sakit ditelinga? Seolah kita manusia penuh dosa.

Tapi sebaiknya ya diterima saja, dari pada kita menyesal dikemudian hari, kehilangan orang – orang yang senantiasa mengingatkan kita untuk kembali ke jalan yang benar.

Begitulah gue memandang orang – orang seperti Agustian dan Tari. Walau gue harus sedikit menebalkan muka kalau bergabung futsal, dan bertemu dengan pasangan suami istri yang membicarakan gue waktu itu.

Gue sudah gagal mendengarkan peringatan istri sendiri, dan sekarang gue terjebak situasi yang gawat. Jadi gue gak mau mengulang kesalahan yang sama. Gue akan stay dengan orang – orang ini.

Walau gak semuanya memandang gue positif, setidaknya gue melihat banyak contoh positif dari kehidupan mereka.

*****

Nana itu penggemar berat the note book. Menurut dia kisah asmara itu harus kayak gitu. Yang menurut gue adalah merepotkan. Harus ditentang habis – habisan sama keluarga, harus terpisah bertahun – tahun dulu, baru bisa sama – sama.

Ribet banget kisah cintanya. Kesana, kesini, kesitu dulu.

Eh sebenarnya gue sama Nana juga ribet sih ya?

Tapi gue bisa apa? dari jaman dulu di Perth memang ini sudah jadi tontonannya Nana yang sudah diputar berkali – kali gak karuan, saingan sama UP dan drakor princess hours nya itu. Sampai gue sebenarnya bosan, tapi gue pasrah, karena dia nontonnya di apartemen gue. Alasannya? 'takut, diluar Thunderstorm' atau 'gak seru nonton sendirian'. Tapi memang begitu adanya, dia memang paling takut kalau Perth mulai masuk masa – masa thunderstorm bahkan dia yang mau numpang, gue yang disuruh nungguin didepan pintu yang jaraknya cuma dua unit apartemen ini.

Dan gue lihat dia sambil jengit – jengit sambil ngunci pintu unitnya, pakai piyama gambar beruang – beruang. Gambar piyama Nana gak ada yang membangkitkan gairah pokoknya, belum sendal hello kitty kebangaannya. Sambil dia ngibrit nyamperin gue, terus nyelonong masuk kedalam unit gue gak pakai permisi. Malah pakai bilang 'minggir aah jangan ngalangin pintuu'.

Lah dalah... dia yang minta tungguin gue yang dibilang ngehalangin.

Anggap aja rumah sendiri lah pokoknya kalau Nana sudah ada didalam unit gue. Tapi nyatanya gue iya – iya aja.

Gue jadi senyum sendiri ingat masa – masa itu, karena sekarang, wanita yang sama, wajah yang masih sama, piyama yang alhamdulillah sudah beda, tapi auranya juga beda. Nana gak sehangat dulu, gak seceria dulu, gak selepas dulu. Tapi dia masih menonton film yang sama.

"besok pagi – pagi lo Ngil kita ke bandara.." gue duduk disamping dia yang masih asik nonton di sofa ruang TV. Mbok Sum sudah masuk kekamar, suasana sudah gelap. Nana cuma melirik gue lalu pandangan kembali kearah layar TV.

Adegan faforitnya adalah waktu Noah dan Allie nya saling berciuman ditengah hujan, dengan Allie berada dalam gendongan Noah. Konon katanya adegan ini sampai diulang khusus pada sebuah malam anugerah perfilman internasional.

Sampai se iconic itu adegan ini. Dan salah satu wanita yang tergila – gila sama adegan ini adalah istri gue.

'oneday Ndra.. oneday, gue akan melakukan adegan itu dengan suami gue yang mencintai gue setengah mati, kayak Noah ke Allie' sumpahnya waktu malam itu dengan berapi – api, sambil dia meluk cheezels. Gue bercandain ke dia waktu itu 'kalau ternyata suaminya lo itu gue gimana?'

Mencintai NaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang